Banjarbaru, KP – Status siaga darurat kebarakan hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) segera diterapkan.
Saat ini sudah ada dua kabupaten/kota yang menetapkan status tersebut.
Penetapan status siaga memang tidak mudah. Perlu beberapa langkah dan tahapan.
Karena itu, hari ini Senin (4/8) akan digelar rapat koordinasi (rakor) pemerintah daerah (pemda) se Kalsel.
“Dari keputusan rakor itu nanti tinggal apakah pak gubernur menetapkan status siaga darurat karhutla.
Yang pasti dengan rakor tersebut sudah ada dasar,” jelas Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi.
Menurut Bambang, penetapan status siaga perlu diambil langksh cepat.
Sebabnya saat ini sudah muncul titik api.
Jika status siaga sudah ditetapkan maka posko bisa didirkan.
Selain itu semua peralatan penunjang juga disiagakan.
“Dengan begitu apabila ada kejadian bisa secepatnya ditangani,” kata Bambang.
Bambang bersyukur meski sudah memasuki bulan Agustus, jumlah titik api yang menyebabkan kabut asap masih minim.
Selain karena hujan masih sebagian turun, langkah mitigasi juga disebut Bambang menjadi kunci.
“Apabila mitigasi berjalan maka penanggulan tidak terlalu tinggi,” ucapnya, seraya menyatakan mitigasi bencana sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah mitigasi, lanjut Bambang, bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan, dilakukan pembahasan lahan ring 1 Bandara Syamsudin Noor.
Pembahasan telah dilaksanakan.
Pembahasan dengan merendam kawasan di Guntung Damar.
“Diperlukan agar lahan gambut tetap basah, karena jika sudah kering maka rentan muncul api,” bebernya.
Kembali ke status siaga darurat, ia mengaku sudah ada kajian dari BMKG.
Di mana sejumlah kawasan airnya tinggi mulai berkurang.
Kondisi itu menunjukan tingkat panas sudah mulai meningkat.
Pihaknya juga sudah meminta modifikasi cuaca (hujan buatan) kepada BMKG.
“Surat permohonan sudah kami usulkan,” katanya.
Jika Kalsel sudah berstatus siaga, maka BNPP akan menyalurkan bantuan.
Pemprov Kalsel sudah mengusulkan bantuan ke BPNB berupa 4 helikopter water bombing dan 2 heli patroli.
Termasuk usulan bantuan ke BMKG untuk operasi modifikasi cuaca (OMC) atau rekayasa hujan buatan.
Untuk bantuan helikopter, baik water bombing maupun patroli dari BNPB mesti adanya status siaga darurat karhutla terlebih dahulu.
“BNPB sudah siap mengirimkan bantuan helikopter, syaratnya status naik dulu menjadi siaga darurat,” urainya. (mns/K-2)