Tanjung, KP – Dipimpin langsung oleh Bupati Tabalong Ir H Muhammad Noor Rifani SH ST MT, Pemerintah Kabupaten Tabalong bersama jajaran Forkopimda setempat menggelar Napak Tilas perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan berjalan kaki di siang hari, bersama ribuan peserta.
Khusus Forkopimda, mereka hanya ikut dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) RI hingga Taman Makam Pahlawan Tanjung Kencana di Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
Sesampainya di makam, mereka menggelar upacara serah terima bendera napak tilas. Bupati menjadi inspektur upacara.
Bupati membacakan pesan pejuang Komandan Resimen ALRI Divisi IV Wilayah Tabalong/Hulu Sungai Utara Tahun 1949, Martinus. “Lebih baik mati berkalang tombak dari pada hidup di bawah penjajah,” ungkapnya mengawali pesan perjuangan.
“Momentum napak tilas ini hendaknya mengajarkan kepada kita persatuan dan kesatuan, kekompakan, menghargai perbedaan sekaligus memupuk rasa persaudaraan bagi kita sebagai sesama masyarakat Tabalong, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Generasi muda harus memahami bahwa perjuangan untuk merebut kemerdekaan bukanlah perjuangan yang mudah. Banyak sekali pengorbanan yang telah dicurahkan sampai akhirnya bisa merdeka, merasakan kebebasan yang saat ini.
“Karena itu napak tilas ini jangan dianggap sebagai seremonial biasa dan berakhir di sini, tapi justru jadikanlah momen ini sebagai penyemangat yang berkelanjutan di kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Tabalong, Rakhman Riadi Ikhsan, menjelaskan ada ribuan peserta yang mengikuti napak tilas. “Mereka dibagi dalam tiga etape,” ujarnya.
Etape pertama dari Haruai menuju Taman Giat Kota Tanjung, kedua dari Sungai Durian ke Taman Giat Kota Tanjung dan etape ketiga Taman Giat Kota Tanjung ke Taman Makam Pahlawan Tanjung Kencana.
Ia juga memberitahukan ada hadiah undian pada Napak Tilas tersebut. Berupa sejumlah barang elektronik. Seperti TV, kulkas, kipas angin, dispenser dan lainnya.
Selain ada penilaian pada setiap regu peserta napak tilas, yang terbagi dalam beberapa kategori. Yaitu, kerapian, penampilan dan jumlah. “Untuk masing-masing penilaian dan hadiah dibagi di setiap etape,” demikian pungkas Rakhman. (ros/K-6)