Oleh : H AHDIAT GAZALI RAHMAN
Allah SWT melarang hambanya agar tidak berbuat sombong, sebagaimana firmanNya, “Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri”. (QS. Lukman : 18)
Apa itu sombong, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah. Sifat sombong juga bisa diartikan sebagai merasa lebih baik dari orang lain dan merendahkan orang lain. Sedangkan menurut Islam, sombong (takabbur) adalah sifat tercela yang memiliki dua aspek utama: menolak kebenaran dan merendahkan atau meremehkan manusia lain. Seseorang yang sombong merasa dirinya lebih besar, lebih tinggi, dan lebih sempurna dibandingkan orang lain atau bahkan kebenaran itu sendiri, sehingga ia enggan menerima kebenaran dan selalu memandang rendah sesamanya.
Sombong merupakan watak dan sifat manusia yang merasa agung atau mengagungkan dirinya sendiri serta menganggap rendah dan kurang yang lainnya. Meski sifat sombong merupakan fitrah yang sudah muncul sejak manusia lahir, akan tetapi ada baiknya seorang manusia diajarkan tentang adab dan tata krama, seperti bersikap tawadhu (rendah diri), saling menerima dan memaafkan. Sifat sombong juga biasanya disertai dengan sifat riya (pamer), karena merasa diri nya lebih dari segalanya. Padahal dalam Islam, riya masuk dalam musyrik kecil. Kenapa bisa musyrik, karena setiap kelebihan yang sejatinya dari Allah, akan tetapi malah diakuisisi secara sepihak oleh manusia itu sendiri. Jika ia mengingat Tuhannya sebagai pemilik segalanya, maka ia tidak akan sombong dan riya.
Agama Islam mengajarkan untuk tidak menyombongkan diri dari segala keadaan dan peristiwa, seperti sombong dalam keadaan kaya dan miskin. Lalu pertanyaannya, apakah orang miskin bisa sombong? Jawabannya sangat bisa. Karena sombong selalu mengikuti hawa nafsu manusia. Kebanyakan orang miskin yang sombong timbul dalam dirinya rasa iri hati, karena tidak mampu mencapai sesuatu. Bukannya selalu bersyukur dan menerima, justru malah selalu suudzan dan selalu mengeluh. Orang yang sombong seringkali tidak akan pernah mau kalah dan mengalah. Andaikata ada yang mengunggulinya, ia akan bersikap sinis dan berlomba-lomba untuk melebihi yang lain lagi, atau bahkan bisa berbohong, mereka-reka cerita dan peristiwa yang tujuannya mengangkat dirinya. Itu semua disebabkan karena hatinya telah mati. Jika hati sudah mati, sangat sulit akan menerima masukan dan nasehat dari saudaranya. Sebenarnya sangat kasihan dengan orang seperti ini, karena sejatinya ia sedang menggali lobang kehinaan dari dirinya sendiri. Sombong tidak hanya memandang manusia yang rendah, manusia yang mulia juga bisa menjadi lebih rendah jika memiliki sifat sombong.
Menurut pendapat para ulama, sifat sombong akan melahirkan hal-hal sebagai berikut :
- Dibenci Allah SWT dan Rasulullah. Menurut hadis, “Semua makhluk di alam semesta diciptakan oleh Allah sesuai dengan kehendak dan keinginan-Nya”. (Muslim). Hal tersebut menurut Allah sangat baik dan indah. Dan bagi manusia selalu ada hikmah-Nya.
- Diabaikan Allah SWT. Nabi SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan oleh-Nya, dan baginya adzab yang pedih, (yaitu) orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong.”. (Muslim).
- Menjadi makhluk yang hina. firman Allah SWT, “Orang-orang yang bersikap sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami”. (QS. Al A’raf : 146)
- Hatinya terkunci. Allah SWT akan menutup rapat pintu hati manusia yang bersikap sombong, sebagaimana firmanNya, demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (QS. Al Mukmin : 35).
- Menjadi pengikut iblis. Segaiman firman Allah SWT, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur maka ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”.(QS. Al Baqarah : 34).
- Menjadi penghuni neraka. Sebagaimana hadis Nabi SAW, “Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong”. (Bukhari dan Muslim).