Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Korban Sindikat TPPO Bertambah jadi 43 Bayi

×

Korban Sindikat TPPO Bertambah jadi 43 Bayi

Sebarkan artikel ini
IMG 20250807 WA0036

BANDUNG, Kalimantanpost.com – Jumlah bayi yang menjadi korban dalam kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO bertambah menjadi 43 bayi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Surawan mengatakan dari jumlah bayi korban sindikat TPPO tersebut, sebanyak 17 bayi diketahui telah dikirim ke Singapura melalui jaringan adopsi internasional.

Kalimantan Post

“Untuk yang internasional, dari data yang ada, sudah 17 bayi dikirim ke Singapura dan delapan bayi berhasil kami amankan dari jaringan tersebut,” kata Surawan di Bandung, Kamis (7/8/2025).

Surawan menjelaskan penyidik telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka yang diamankan. Dari hasil penyidikan diketahui bahwa sindikat TPPO itu memperdagangkan bayi untuk adopsi internasional maupun lokal.

“Jadi, memang ada, banyak sekali temuan-temuan baru, terutama tentang bayi. Jadi, ternyata bayinya ada yang memang jaringan untuk adopsi internasional, ada juga yang adopsi lokal,” katanya.

Pada jaringan adopsi lokal, kata Surawan, teridentifikasi 13 bayi berasal dari seorang pelaku bernama Astri dan diserahkan kepada pelaku lain bernama Jek.

“Untuk adopsi lokal, bayi dijual dengan harga antara Rp10 juta hingga Rp15 juta,” katanya.​​​​​​​

Surawan mengatakan hingga saat ini polisi telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka, sementara enam orang pelaku lainnya masih buron.

“Dua orang DPO berada di wilayah Jawa Barat, sedangkan empat orang lainnya di Pontianak. Peran mereka sebagai pengasuh sekaligus ibu palsu yang mengantar bayi ke luar negeri,” kata Surawan.

Ia menyebutkan bayi-bayi tersebut dirawat tanpa bantuan tenaga kesehatan, melainkan oleh para pelaku yang menyamar sebagai ibu kandung.

“Pengasuhan dilakukan secara mandiri oleh ibu palsu. Bayi yang ditemukan meninggal dunia di Pontianak diduga karena sakit,” ujarnya. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Usai Terima Abolisi, Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong Resmi Bebas dari Rutan Cipinang

Iklan
Iklan