PEMERINTAH Kabuaten Banjar apel kerja gabungan yang menjadi ajang memperkuat sinergi, kedisiplinan dan koordinasi antar lembaga, sekaligus momentum menyampaikan dan memaknai berbagai agenda strategis pembangunan daerah, khususnya bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Apel di halaman Kantor Bupati, Martapura, Senin (4/8) dipimpin Bupati H Saidi Mansyur.
Bupati mengatakan, sejumlah agenda strategis diluncurkan, antara lain pelepasan Tim Waspada Rabies Kabupaten Banjar, penandatanganan Surat Edaran Bersama tentang Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat serta Peluncuran Program TUNTAS BANJAR (Terobosan untuk Anak Tidak Sekolah Kabupaten Banjar).
“Apel bukan sekadar rutinitas, juga wadah menyampaikan agenda besar yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas SDM dan kesehatan masyarakat Banjar,” ujarnya.
Usai apel dilakukan pelepasan simbolis Tim Waspada Rabies Banjar dengan pengalungan ID Card kepada delapan orang perwakilan tim oleh Bupati.
Kemudian, diberikan sertifikat penghargaan atas kontribusi dalam program TUNTAS BANJAR, antara lain kepada Perumda Pasar Bauntung Batuah dan Pamong Belajar Heri Febriani dari SPNF SKB Banjar, yang telah mendata 288 anak tidak sekolah.
Diserahkan pula bantuan perlengkapan belajar kepada tiga orang peserta didik dan bantuan pendidikan dari BAZNAS Banjar melalui UPZ Dinas Pendidikan.
Selain itu, dilakukan penandatanganan Surat Edaran Bersama mengenai pelaksanaan pendidikan karakter, yang ditandatangani Bunda PAUD, Kepala Kantor Kemenag H Muhammad Rofi’i dan Kadisdik disaksikan Bupati.
Tidak hanya itu, turut dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Forkopimda guna mendukung Program TUNTAS BANJAR, Wajib Belajar 13 Tahun, Pendidikan Karakter serta Optimalisasi PAUD Holistik Integratif.
Kadis Pendidikan Liana Penny menjelaskan, Program TUNTAS BANJAR merupakan inovasi untuk menuntaskan masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah kecamatan, yang bertugas mengidentifikasi anak-anak yang putus sekolah untuk kemudian diajak kembali menempuh pendidikan, baik formal maupun nonformal.
“Program ini juga mendapat dukungan BAZNAS melalui UPZ Dinas Pendidikan untuk membantu anak-anak yang terkendala ekonomi agar bisa kembali bersekolah,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, saat ini masih terdapat sekitar 10 ribu ATS di Kabupaten Banjar yang berusia 7 hingga 21 tahun.
Melalui Program TUNTAS BANJAR, jumlah tersebut secara bertahap ditekan.
“Ketika anak-anak kembali sekolah dan terdata, akan meningkatkan indeks pendidikan serta berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjar,” pungkasnya. (adv/K-2)