BANJARBARU, Kalimantanpost.com— Musim panen menjadi momen penting bagi para petani, termasuk Kelompok Tani (Poktan) Kurnia Makmur yang berada di Jalan Kurnia, RT 06 RW 03, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru.
Dalam kegiatan panen bersama yang dihadiri langsung Wali Kota Banjarbaru pada Selasa (5/8/2025), Ketua Poktan Kurnia Makmur, Maryono, menyampaikan berbagai informasi seputar hasil panen serta tantangan yang dihadapi para petani.
“Sekali panen jagung bisa menghasilkan sekitar 3.000 batang di lahan seluas 0,1 hektare. Sedangkan untuk komoditas cabai, petikan pertama bisa mencapai 20 kilogram,” ungkap Maryono.
Namun, keberhasilan panen tersebut tak lepas dari tantangan besar. Ia mengungkapkan bahwa saat musim hujan, kondisi drainase yang buruk menyebabkan lahan sering tergenang banjir.
“Kami sangat berharap pemerintah dapat memperbaiki sistem irigasi agar air mengalir lancar dan tidak menenggelamkan lahan,” harapnya.
Menurut Maryono, sebagian besar hasil panen dijual ke tengkulak dengan harga yang masih fluktuatif. Harga cabai sempat turun menjadi Rp45.000 per kilogram, sedangkan jagung dijual sekitar Rp2.500 per batang. Meski demikian, para petani merasa terbantu dengan distribusi pupuk yang lancar dari pemerintah.
Kegiatan panen tersebut juga dirangkaikan dengan agenda Farm Field Day yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, khususnya pada komoditas strategis seperti cabai dan jagung.
Kepala DKP3 Banjarbaru, Abu Yajid Bustami, menjelaskan bahwa kegiatan panen dilakukan di lahan seluas 0,1 hektare dengan hasil produksi mencapai 3,5 ton jagung dan 1 ton cabai dari varietas lokal Tanjung.
“Wilayah Liang Anggang sangat potensial untuk hortikultura. Tapi untuk tanaman padi, hanya tersedia sekitar 150 hektare lahan,” ujarnya.
Selain panen, DKP3 juga menyalurkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk dua kelurahan, dengan total 3,8 ton beras untuk 380 penerima manfaat. Setiap warga mendapatkan 10 kilogram.
DKP3 turut menyerahkan bantuan berupa bibit dan pupuk kepada tiga kelompok tani untuk penanaman cabai di lahan seluas 1 hektare, serta memberikan papan nama kepada sejumlah kelompok perikanan (Pokdakan) sebagai bagian dari identifikasi dan pembinaan.
Abu Yajid juga mengapresiasi semangat generasi muda dalam sektor pertanian. Saat ini, terdapat lebih dari 200 petani muda aktif di Banjarbaru. Ia menyebut mereka akan diundang dalam agenda khusus DKP3 pada bulan September mendatang.
Menanggapi keluhan terkait drainase dan irigasi, Wali Kota Banjarbaru disebut telah memberikan instruksi langsung kepada DKP3 untuk melakukan pendataan terhadap seluruh lahan pertanian di kawasan Jalan Kurnia.
“Sebagian besar lahan saat ini berstatus sewa atau pinjam. Kami berharap ke depan pemerintah dapat membeli lahan-lahan tersebut agar pengelolaannya lebih optimal untuk pertanian,” pungkas Yajid.(Dev/kpo-3)