BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Meski risiko bencana di Kota Banjarmasin tergolong paling rendah di Kalimantan Selatan, pemerintah kota tidak mau lengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin pun tetap menggencarkan edukasi dan sosialisasi mitigasi bencana dalam upaya mengurangi resiko bencana i instansi-instansi atau lembaga pendidikan yang di daerah ini.
“Kita perlu mengenali bahayanya, mengurangi risikonya dan siap untuk selamat, adalah prinsip paling penting dalam mitigasi bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, H Husni Thamrin, M.IP yang ditemui Senin (11/8/2025).
Dijelaskannya, ada tiga tahapan penanganan bencana sebagai panduan yaitu pencegahan dan kesiapsiagaan, masa kedaruratan dan logistik, serta rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Kalau ada bencana, kita lakukan evakuasi, membuka posko-posko pengungsian, dan setelah itu memperbaiki kerusakan seperti bangunan sekolah atau jalan.” ujarnya pada Senin (11/8)
Menurutnya, kajian risiko bencana tahun 2022 menunjukkan hanya sedikit jenis bencana yang berpotensi terjadi di Banjarmasin. Meski demikian, ancaman banjir, kekeringan, cuaca ekstrim, kabut asap, dan bencana sosial tetap harus diwaspadai.
“Kita bersyukur risikonya rendah, tapi kita tidak boleh lengah. Dengan adanya kajian ini, kegiatan kita lebih tepat sasaran dan tidak menerawang.” sambungnya.
Kesiagaan dilakukan melalui pembagian shift siaga dari pukul 20.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita dan pukul 08.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita.
“Libur, hari raya, bulan puasa, tidak boleh ada libur di sini. Kapan pun bencana datang, kita harus siap,” tegasnya Husni. (nug/KPO-3)