BEKASI, Kalimantanpost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan satu sarana ibadah yakni Mushalla di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu mengalami rusak berat hingga roboh akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9.
“Gempa bumi dirasakan oleh warga di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Satu Mushalla roboh, beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis di Cikarang, Rabu (21/8/2025).
Gempa bumi bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi pada Rabu pukul 19.54 WIB berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dalam postingan X, @infoBMKG, gempa terjadi di titik 6.48 Lintang Selatan, 107,24 Bujur Timur atau 14 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Bekasi. Gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.
Muchlis menyatakan tim di lapangan masih terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Jawa Barat maupun aparatur kecamatan untuk memantau perkembangan situasi serta kemungkinan terjadi gempa susulan.
Dia mengaku gempa susulan sempat terjadi dan terbaru pada pukul 22.40 WIB meski berkekuatan relatif kecil sehingga tidak menimbulkan dampak berarti.
Sementara itu sejumlah rumah dan gedung pemerintahan di wilayah selatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,9 yang berpusat di tenggara Bekasi, Jabar, Rabu malam.
Camat Pangkalan, Bunawan, saat dihubungi di Karawang, mengatakan untuk sementara ini dilaporkan daerahnya mengalami dampak gempa paling parah dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Karawang.
Selain membuat panik warga, getaran gempa juga mengakibatkan sejumlah rumah warga, gedung perkantoran dan gedung sekolah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ia menyampaikan, sesuai dengan pendataan sementara sejumlah rumah di wilayah Kecamatan Pangkalan dilaporkan mengalami kerusakan.
Kemudian gedung kantor kecamatan dan satu unit gedung sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Sebagian besar kerusakan akibat gempa tersebut ialah di bagian atap dan dinding yang mengalami retak. Selain itu, aula kantor Kecamatan Pangkalan juga dilaporkan ambruk.
“Untuk sementara seperti itu. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut,” katanya. (Ant/KPO-3)