Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Satu Tahun Tanpa Taufik Effendi: Meneladani Warisan Sang Pendekar Pers Kalimantan

×

Satu Tahun Tanpa Taufik Effendi: Meneladani Warisan Sang Pendekar Pers Kalimantan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250801 095226
HM Taufik Effendi. (Arsip Kalimantanpost.com)

Oleh: H. Sukhrowardi

Tanggal 31 Juli 2025 menjadi momen reflektif bagi dunia pers, khususnya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Genap satu tahun sudah Taufik Effendi, tokoh pers sekaligus pendiri Kalimantan Post, meninggalkan kita semua. Ia menghembuskan napas terakhirnya pukul 20.10 WIB di Rumah Sakit Graha Amerta Dr. Soetomo, Surabaya. Kepergiannya menyisakan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan kerabat dekat, tetapi juga bagi siapa saja yang merasakan denyut suara rakyat melalui lembaran-lembaran Kalimantan Post.

Kalimantan Post

Taufik Effendi bukan sekadar pendiri media. Ia adalah bagian dari Angkatan 66, generasi yang dikenal vokal menyuarakan perubahan dan semangat kebangsaan. Dalam medan perjuangan pers, ia sejajar dengan nama-nama besar seperti Jok Mentaya dari Banjarmasin Post, Johar Hamid dari Dinamika Berita, dan Guntur Prawira dari Barito Post. Namun, Taufik memiliki kekhasan tersendiri: ia adalah pejuang sunyi yang berbicara melalui kerja dan karya, bukan retorika kosong.

Sebagai seorang pengusaha kayu ternama di Kalimantan Selatan, Taufik Effendi memahami denyut kehidupan masyarakat akar rumput. Ia tahu bahwa informasi bukan hanya soal headline sensasional, tetapi tentang jembatan komunikasi antara rakyat dan pengambil kebijakan. Dalam sebuah wawancara yang kini menjadi kutipan legendaris, ia mengatakan, “Sejak dulu kami menjadikan Kalimantan Post sebagai media untuk komunikasi dengan pengambil kebijakan.” Sebuah pernyataan sederhana, tetapi menyimpan kedalaman visi: bahwa pers adalah alat perjuangan, bukan sekadar bisnis.

Komitmen yang Tidak Goyah oleh Zaman

Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan wajah media massa, banyak surat kabar lokal yang tersingkir. Namun Kalimantan Post tetap berdiri tegak. Di balik keteguhan itu, berdiri figur Taufik Effendi yang teguh memegang prinsip. Ia dikenal sebagai sosok yang lugas dan tanpa kompromi. “Kamu disukai atau tidak disukai,” ujarnya suatu kali—sebuah filosofi hidup yang menunjukkan ketegasan sikap dalam setiap keputusan. Tak ada abu-abu baginya; hanya hitam dan putih, setuju atau tidak setuju. Dunia pers yang kerap bermain dalam wilayah abu-abu menjadi terang ketika dipandang dari kacamata Taufik.

Baca Juga :  Tsunami Terdeteksi di Pelabuhan Sarmi Papua, Warga Pesisir Gorontalo Mengungsi

Taufik juga bukan tipe orang yang haus sorotan. Ia bekerja dalam diam, membangun Kalimantan Post dengan konsistensi dan ketekunan. Ia menyadari bahwa kekuatan pers bukan pada sosok individual, melainkan pada keberlanjutan lembaga. Karena itu, jauh sebelum kepergiannya, ia memastikan tongkat estafet kepemimpinan jatuh ke tangan yang tepat. Kini, putra pertamanya, H. Troy Satria selaku Pimpinan Umum Kalimantan Post dan Hj. Sunarti dipercayakan menjadi Pimpinan Redaksi, sebagai penerus semangat juang Taufik. Di tangannya, harapan agar media ini terus menjadi suara rakyat tetap menyala.

Warisan Bagi Generasi Muda Kalimantan

Salah satu pesan penting Taufik yang patut dikenang adalah harapannya agar generasi muda Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah menjadikan Kalimantan Post sebagai sumber informasi aktual dan terpercaya. Ia ingin agar anak muda tidak tercerabut dari akar mereka, tetap terhubung dengan peristiwa-peristiwa lokal yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

Dalam era informasi yang kian cepat dan terfragmentasi, pesan ini menjadi relevan. Di saat algoritma media sosial menyajikan berita yang seringkali menyesatkan, Kalimantan Post berdiri sebagai salah satu media yang masih setia pada prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab.

Mengenang Tanpa Melupakan

Setahun sudah Taufik Effendi berpulang. Namun warisannya tak pernah mati. Ia hidup dalam semangat redaksi yang terus menulis dengan jujur, dalam idealisme yang tak tunduk pada tekanan kekuasaan, dan dalam kesetiaan pada masyarakat Kalimantan.

Hari ini, ketika kita mengenang sosoknya, kita tak sekadar meratapi kepergian seorang tokoh. Kita merayakan kehidupan seorang pejuang. Seorang yang percaya bahwa kata-kata bisa menjadi pelita dalam gelapnya zaman. Seorang yang memilih untuk berdiri tegak, meski angin zaman mencoba merobohkan.

Semoga semangat Taufik Effendi terus menyala dalam setiap kata yang dicetak oleh Kalimantan Post, dalam setiap berita yang menggugah kesadaran, dan dalam setiap anak muda yang memilih untuk membaca dan berpikir.

Baca Juga :  Anggota Komisi III DPR RI Endang Agustina Soroti Amnesti : Bukan Ancaman, Tapi Peluang Persatuan Bangsa

Selamat jalan, Taufik Effendi. Terima kasih telah mengajarkan kami bahwa suara rakyat tidak boleh padam.

Banjarmasin, 31 Juli 2025.

Iklan
Iklan