BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Seorang pria bernama M Raji (33) menjadi korban penganiayaan saat berada di Jalan Ampera I Ujung RT 38 RW 03 Banjarmasin Barat, sewaktu memasang bendera Merah Putih, Jum’at (15/8/2025) malam, sekitar pukul 20.05 Wita.
Dia diserang tersangka, yakni pemuda pendatang bernama Syamsul (24), warga Jalan Ampera I Ujung RT 38 RW 03 Banjarmasin Barat.
Akibat perkelahian tersebut, korban mengalami luka dibagian pinggang sebelah kirinya sehingga korban harus dibawa ke ke Rumah Sakit (RS) Dr R Soeharsono (TPT) Banjarmasin, namun korban tak bisa di selamatkan lagi.
Sedangkan tersangka diamankan warga serta mendapatkan bogem mentah, lalu diserahkan kepada anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Banjarmasin Barat.
Hal ini dibenarkan Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol M Noor Chaidir melalui Kanit Reskrim, Iptu Indra Permadi A Dasar, saat di konfirmasi Sabtu (16/8/2025), dan tersangka bersama barang buktinya sudah diamankan serta dikenakan pasal. 351 ayat (1) dan atau ayat (3) KUHP.
Dari kronologinya, bahwa korban sedang memasang umbul-umbul bandera di atas jembatan dan tiba-tiba tersangka datang dengan membawa senjata tajam.
Disana tersangka langsung membacok dengan menggunakan senjata tajam (sajam) korban dan mengenai belakang kepalanya, lalu menimpas korban dibagian pinggang sebelah kirinya sehingga korban mengalami luka.
Korban selanjutnya di bawa ke RS Dr R Soeharsono (TPT) Banjarmasin, untuk di tangani oleh perawat untuk di bersihkan lukanya mengeluhkan sasak nafas saat perawatan di rumah sakit dan korban meninggal dunia di rumah sakit.
Tak lama kemudian tersangka dapat diamankan oleh warga, walaupun sempat mendapatkan bogem mentah dibagian wajahnya dan diserahkan ke Polsek Banjarmasin Barat.
Dari keterangan warga setempat, Adul (45), bahwa kejadian itu ketika korban bersama warga setempat sedang gotong royong untuk memasang bendera di titian jembatan.
Kemudian tiba-tiba pelaku datang sembari membawa mandau langsung menyerang, sehingga korban langsung tertelungkup.
Tersangka menyerang dan menusukan sajamnya ke badan korban, tapi tidak tahu terkenanya dimana, ketika korban tertelungkup, kata Adul, tersangka kembali ingin menusukkannya kembali, namun dilerai warga setempat.
“Warga setempat menahan tersangka untuk tidak menyerang lagi, karena pada saat itu tersangka diduga dalam keadaan mabuk,” katanya.
Tersangka ini brutal ingin mengahabisi korban, jadi warga pun melerainya dengan cara kekerasan, yang dikira dalam video beredar itu bahwa pengeroyokan.
Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka Syamsul, bahwa diakui sebelum kejadian dirinya ditegur oleh korban waktu nongkrong sendirian
Setelah itu tersangka tersinggung apa yang dikatakan oleh korban, lalu tersangka pulang untuk mengambil sajam dan kembali ke tempat tongkrongan, sambil menunggu korban tak kunjung datang juga.
Sambil membawa sajam yang sudah siapkannya dibalik baju, saat berada di tempat kejadian perkara (TKP), korban memasang bendera untuk menyambutan hari kemerdekaan, disitulah tersangka langsung menyerangnya. (fik/KP0-4)