Tanjung, KP – Tingkatkan pencegahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan kekeringan, Pemerintah Kabupaten Tabalong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat lakukan deteksi dini dengan melibatkan masyarakat, atau disebut cegah Karhutla berbasis masyarakat.
Hal itu, sebagaimana disampaikan Bupati Tabalong Ir H Muhammad Noor Rifani SH ST MT, saat memberikan arahan pada apel Kesiapsiagaan Bencana Karhutla dan Kekeringan, belum lama tadi di Tanjung.
Menurut Bupati Tabalong yang akrab disapa H Fani ini, untuk melindungi masyarakat dan lingkungan terhadap terjadinya Karhutla, selain bersinergi dan saling dukung, seluruh pihak juga diminta siap siaga meningkatkan deteksi dini dan respon cepat, hingga pemantauan titik panas secara berkala.
Lebih khusus, H Fani mendorong pencegahan Karhutla agar dilakukan berbasis masyarakat, memberikan edukasi supaya masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan pembakaran. “Kita perlu memperkuat peran Kelompok Masyarakat Peduli Api dan Desa Tangguh Bencana agar semakin siap menghadapi ancaman Karhutla,” jelasnya.
Masih untuk melakukan pencegahan terjadinya Karhutla, H Fani ini juga mendorong pemanfaatan teknologi dan inovasi, “pemanfaatan teknologi sangat membantu mempercepat tindakan di lapangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, H Fani memberikan apresiasi kepada seluruh pihak telah turut dalam pengendalian Karhutla dan penanggulangan kekeringan di Kabupaten Tabalong.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggalan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong, Hariz Fakhrozi menyampaikan terkait kesiapsiagaan bencana karhutla, pihaknya bersinergi dengan semua pihak. “Kami pastikan untuk peralatan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan logistik sudah siap,” kata Haris.
“Kita melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, TNI-Polri, unsur masyarakat dan komunitas, pelaku usaha hingga akademisi serta media massa,” tambah Hariz.
Ia menghimbau masyarakat agar selalu memperhatikan peringatan dini yang disampaikan khususnya melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Kita masih dalam status siaga darurat. Kami himbau masyarakat kalau membuka lahan dilakukan secara bijak jangan dengan cara dibakar,” tegasnya.
Di kesempatan itu Pemkab Tabalong juga melakukan penandatanganan komitmen cegah Karhutla dan kekeringan dengan pihak perusahaan terkait jaminan ketersediaan air bersih dan sebagainya. (ros/K-6)