Almarhum yang setiap malam menangani halaman Olahraga di SKH Harian Kalimantan Post pun di mata rekan sejawat mengaku kehilangan dengan kesehariannya yang selalu membiasakan tegur sapa dan mengajarkan para yunior untuk menghormati senior
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sosok Nafarin Fauzy, Wartawan senior yang dikenal bersahaja, tekun, dan ulet dalam menyajikan karya jurnalistik di bidang olah raga serta tak segan untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang dunia pers pada para junior di Kalimantan Selatan, Selasa (26/8) petang, berpulang ke Rahmatullah.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un”. Kabar duka ini menyelimuti pers di Kalsel. Nafarin Fauzy bin Hasbullah Abbas, meninggal dunia di usia 69 tahun di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin pada pukul 18.40 Wita.
Dengan kepergian almarhum yang boleh dibilang sangat mendadak, membuat para wartawan banyak merasa kehilangan sosok yang suka dengan candanya, kagum dengan kegigihannya.
Bahkan banyak status WhatsApp ucapan duka hingga kenangan semasa hidupnya, kagum dengan keramahan serta tak sungkan membagi ilmu tentang jurnalistik.
Kabar ini tentunya mengejutkan, pasalnya rekan-rekannya di dunia pers, pada Senin (25/8), dimana almarhum masih terlihat sehat dan bugar melakukan aktivitas peliputan.
Demikian pada malam harinya, almarhum yang setiap malam menangani halaman Olahraga di SKH Harian Kalimantan Post pun di mata rekan sejawat mengaku kehilangan dengan kesehariannya yang selalu membiasakan tegur sapa dan mengajarkan para yunior untuk menghormati para senior, di ruang Redaksi Kalimantan Post Lantai III Jalan Di Panjaitan Banjarmasin.
Pimpinan Umum Kalimantan Post, Troy Satria yang langsung menyaksikan detik-detik hembusan nafas terakhir Nafarin bersama para keluarga dan kerabat almarhum pun mengaku tak percaya, tetapi itulah kenyataannya ketika sang Khalik memanggil, kita semua tak bisa menahannya.
Bahkan dari kesaksian Troy, almarhum Nafarin adalah salah satu wartawan teladan, disiplin dalam menyajikan pemberitaan, dan teliti di berbagai bidang. Troy pun menyaksikan jika kepribadian Nafarin merupakan orang baik, bahkan menurutnya, setiap orang yang ketemu dengan almarhum semasa hidup pasti merasa ceria dan tegur sapanya berbeda dengan wartawan saat ini.
“Bang Nafarin itu sangat baik, beliau juga sosok yang telaten, ulet dan selalu memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan,” kata Troy Satria.
Pimpinan Perusahaan SKH Harian Kalimantan Post, H Teddy Perkasa juga merasa sangat kehilangan, terlebih ujarnya, Nafarin tak pernah mengeluh dalam melaksanakan pekerjaan, apakah hujan, angin, panas bukan sebuah halangan bagi almarhum.
“Kita merasa kehilangan, mudah-mudahan almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, amin ya Rabbal alamin,” tutupnya.
Sementara itu, almarhum saat ini meninggalkan satu orang istri dan tiga anak, jenazah pun akan disemayamkan dirumah duka di Jalan Rawasari 19 No 6 Rt 58, Banjarmasin, serta dimakamkan di Banjarbaru setelah salat Zuhur di Masjid Al-jihad.
Sebelum pergi untuk selama-lamanya, informasi dari sang istri, Astuti mengabarkan jika Nafarin mendadak serangan jantung pada sekitar pukul 03.00 dini hari.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Nafarin sempat mendapat pertolongan di Rumah Sakit Suaka Insan, namun pada petangnya, takdir berkata lain, Nafarin dipanggil menghadap Illahi.
Hj Sunarti selaku pimpinan redaksi Kalimantan Post, tempat Nafarin bekerja, mengungkapkan jika sosok almarhum yang kerap dipanggil Bang Farin merupakan sosok senior wartawan yang gigih dan ulet dalam bekerja siang malam tak mengenal waktu.
Segenap jajaran redaksi Kalimantan Post pun merasa kehilangan dan mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya serta doakan semoga almarhum dapat diterima disisi Allah SWT. Selamat Jalan Bang Nafarin.(Tim/K-3)