BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Nama pemain keturunan Indonesia, Rafael Struick terus merosot bersamaan terjadinya pergantian pelatih Timnas senior dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.
Sebelumnya, Rafael Struick selalu menjadi pilihan utama di lini depan baik di Timnas senior maupun kelompok umur, sekarang ini lebih banyak duduk dibangku cadangan.
Keterpurukan pemain berusia 22 tahun ini setelah pindah dari klub Liga Belanda ADO Den Haag ke klub Liga Australia Brisbane Roar. Permainan dan naluri serta ketajamannya di kotak penalti terus menghilang.
‘Menyelamatkan’ karier Rafael Struick, kemudian berpindah ke Super League Indonesia bersama Dewa United FC. Sayangnya, dalam tiga pertandingan terakhir, pemain sayap ini tak mampu mencetak gol.
Kebiasaan bermain individu dengan menggocek bola, membuat Rafael Struick kesulitan membobol gawang lawan.
Walau pun penampilannya belum berada di top performa terbaik, Rafael Struick masih dipercaya memperkuat Timnas Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Kepercayaan pelatih Timnas U-23 Gerald Vanenburg harus ‘dibayar’ Rafael Struick dengan tampil maksimal dan mampu menyumbangkan gol.
Apalagi di partai pembuka Grup J akan menghadap tim terbilang lemah, Laos di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (3/9/2025) pukul 19.30 WIB.
Rafael harus memanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan ketajamannya di lini depan, baik dipilih sebagai starter atau sebagai pemain pengganti.
Apabila Rafael kembali tampil bapuk melawan Laos maupun Makau, posisinya bakal tergeser di Timnas U-23 maupun senior. Apalagi saingannya di lini depan sebagai starter hanya Jens Raven dan Hoki Caraka, sedangkan pemain muda yang baru dinaturalisasi seperti Mauro Zijlstra dan Adrian Wibowo dipanggil ke Timnas senior dalam pertandingan uji coba melawan China Taipei dan Lebanon.
Namun, ketiga pemain ini bakal menjadi saingan Rafael Struick mengisi posisi lini depan di Timnas senior. Belum lagi pemain senior seperti Ragnar Oratmangoen, Egi Maulama Vikri, Miliano Jonathans dan lain-lain merupakan saingan terberat untuk dipanggil menghadapi putaran keempat Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober mendatang.
Terlepas ajang ketajaman Rafael Struick, Indonesia dalam pertandingan nanti bakal tanpa kesulitan mengalahkan Laos.
Selain bermain di depan publik sendiri dalam rekor pertemuan, Indonesia unggul atas Laos. Dari lima laga terakhir, empat kemenangan berhasil diraih dengan catatan impresif 12 gol dan hanya kebobolan dua kali.
Namun, Indonesia jangan lengah dengan statistik pertemuan sebelumnya. Biasanya bila tampil di kelompok umur tim seperti Laos bisa bikin kejutan terhadap tim unggulan.
Jadi, Garuda Muda jangan lengah dan tetap fokus menghadapi pertandingan untuk meraih kemenangan. (ful/KPO-3)