RANTAU, Kalimantanpost.com – Hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu sore, 20 September 2025, melanda sejumlah desa di Kabupaten Tapin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin mencatat sedikitnya 10 rumah warga rusak dengan tingkat kerusakan bervariasi, dari ringan hingga berat.
Satu rumah burung walet di Desa Serawi, Tapin Tengah, bahkan ambruk menimpa mobil yang masih tertimbun material.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin, Ahmad Sofyan, menyebutkan tiga kecamatan terdampak bencana ini yaitu Kecamatan Bakarangan, Kecamatan Tapin Tengah, dan Tapin Selatan.
“Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp350 juta. Saat ini warga bersama tim TRC dan Satgas BPBD masih melakukan pembersihan material dan pendataan lanjutan,” katanya, Minggu (21/9/2025).
Dirincikannya untuk Kecamatan Bakarangan, angin puting beliung merusak enam rumah di Desa Parigi Kacil dan Parigi Simbar. Rumah-rumah semi permanen dengan ukuran rata-rata 5×8 meter mengalami kerusakan pada bagian atap hingga dapur.
Satu rumah milik warga bernama Iyam roboh seluruhnya. Kerugian di dua desa itu ditaksir sekitar Rp145 juta.
Kemudian Kecamatan Tapin Tengah yakni di Desa Serawi kerusakan lebih parah. Rumah walet milik Hiriyadi runtuh 70 persen. Satu unit sepeda listrik rusak berat, dua kendaraan roda dua rusak ringan, sementara mobil Avanza tertimbun reruntuhan dan belum bisa dievakuasi. Total kerugian mencapai Rp250 juta.
Sementara di Desa Lawahan, Tapin Selatan, dua rumah warga terdampak. Rumah milik Muhammad Abduh mengalami kerusakan pada dinding beton, sedangkan rumah Mahliadi roboh sebagian di sisi samping. Kerugian di desa ini ditaksir Rp15 juta.
BPBD Tapin menurunkan tim reaksi cepat untuk melakukan verifikasi lapangan, sekaligus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lanjutan.
Sofyan menambahkan, kondisi cuaca ekstrem ini dipicu hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.
“Untuk sementara rumah-rumah yang rusak belum bisa diperbaiki. Kami terus mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem,” ujar Sofyan.
Saat berita ini di turunkan warga masyarakat setempat bergotong royong untuk mengangkat atap yang terbang dan sementara atap rumah yang bolong terkena angin puting beliung di tutupi dengan terpal.(abd/KPO-3)