Oleh : H. AHDIAT GAZALI RAHMAN
Bahagia adalah bagi semua makhluk, terlebih manusia sangat merindukan agar Bahagia. Apa itu Bahagia? Menurut Kamus Besar Basar Indonesia (KBBI) berarti keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan); beruntung, berbahagia. Selain itu, kebahagiaan juga bisa diartikan sebagai keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kepuasan. Dalam Islam, kebahagiaan (sa’adah) bukan hanya sekadar perasaan senang, tetapi juga merupakan keadaan jiwa yang tenang dan ridha atas segala ketetapan Allah. Kebahagiaan sejati dalam Islam melibatkan keseimbangan antara kebahagiaan duniawi dan kebahagiaan akhirat, dengan fokus pada peningkatan keimanan, ketakwaan, dan hubungan baik dengan Allah serta sesama.
Islam mengajarkan keseimbangan antara mencari kebahagia an di dunia dan mempersiapkan diri untuk kebahagiaan di akhirat. Islam mengingatkan agar tidak mengukur kebahagiaan hanya dari materi dan kesenangan duniawi semata, karena kebahagiaan sejati bersifat lebih dalam dan spiritual. Al-Qur’an menggambarkan orang-orang yang bahagia sebagai mereka yang khusyuk dalam shalat, menjauhi perbuatan sia-sia, menunaikan zakat, menjaga kemaluan, memelihara amanah, dan menjaga shalat, hal ini sesuai firman SAW, “Barang siapa yang menghendaki ke untungan di akhirat, akan Kami tambah keuntungan itu padanya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, maka Kami berikan padanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagia pun di akhirat”. (QS. Asy Syura: 20).
Beberapa tanda kebahagiaan dalam Islam antara lain: syukur atas nikmat Allah, menjauhi perbuatan dosa, beramal saleh, menjaga hubungan baik dengan se sama, dan beriman teguh kepada Allah. Kebahagiaan sejati melibatkan ketenangan hati dan jiwa, yang dicapai melalui ibadah, dzikir, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Cara mendapat kebahagiaan menurut beberapa pemikir Islam yakni : 1. Bagi seorang muslim adalah dengan meningkatkan iman dan ketakwaan, sehingga kita mampu mencapai ma’rifatullah sebagai puncak kebahagiaan kita, yaitu lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan setiap kewajiban dan menjauhi segala larangan-Nya. Walaupun perlahan, Yang terpenting adalah niat kita karena Allah SWT serta mampu ber-istiqomah.
- Melakukan kegiatan dunia seperti melakukan suatu yang menjadi hobby, seperti olah raga, namun pelaksanaan itu sejalan dengan hukum agama, dari waktu pelaksanaan, keadaan pakaian yang digunakan, situasi lainnya yang harus sejalan dengan hukum Islam.
- Melakukan kegiatan sosial yang berguna bagi warga sekitar, khususnya Ummat Islam, sehingga warga dan ummat Islam betul merasakan keberadaan kita dalam mengejar kebahagian, mereka merasakan manfaat dari perjuangan itu.