MARABAHAN, Kalimantanpost.com — Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Batola mengadakan pelatihan membatik kain sasirangan bagi 10 orang ibu rumah tangga.
Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Pajang Dekranasda Batola, Marabahan, ini dilaksanakan selama lima hari, mulai 17 hingga 21 September 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh 10 peserta terpilih, yaitu 5 orang ibu dari Desa Bangkit Baru dan 5 orang dari Desa Karang Bunga, keduanya di Kecamatan Mandastana.
Pelatihan ini merupakan upaya nyata pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar memiliki keterampilan yang dapat menjadi sumber penghasilan.
Pada pembukaan kegiatan, Kepala Diskoperindag Batola, Hery Sasmita, berpesan agar para peserta memanfaatkan pelatihan ini dengan sungguh-sungguh.
“Kami berharap, para ibu bisa serius mengikuti setiap sesi. Keterampilan yang didapat ini nantinya dapat menjadi usaha kecil-kecilan di kampung, bahkan bisa berkembang menjadi usaha utama jika ditekuni dengan baik,” ujarnya.
Antusiasme terhadap kegiatan ini juga datang dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batola, Noorhayati Bahrul Ilmi. Beliau menyambut baik inisiatif Diskoperindag dan berharap kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan.
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Semoga tahun depan bisa diadakan lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak, sehingga semakin banyak wanita di Batola yang berdaya dan mandiri secara ekonomi,” kata Noorhayati.
Tidak hanya memberikan dukungan, Ibu Noorhayati juga menunjukkan komitmennya dengan memantau langsung proses pelatihan setiap hari. Mulai dari tahap awal pembuatan pola hingga proses pewarnaan, semuanya tak luput dari pengawasannya.
Hal ini menunjukkan perhatian serius Dekranasda dalam memastikan kualitas dan keberhasilan pelatihan ini.
Pelatihan membatik sasirangan ini tidak hanya berfokus pada teknik pembuatan, tetapi juga mengajarkan para peserta tentang pemilihan bahan, pewarnaan alami, hingga pemasaran produk.
Diharapkan, dengan bekal ilmu dan keterampilan ini, 10 ibu rumah tangga tersebut dapat menjadi pelopor pengrajin sasirangan di desa masing-masing, sekaligus menumbuhkan ekonomi kreatif di Batola. (adv/agung/KPO-4)