Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Fenomena Bulan Berwarna Darah ‘Blood Moon’ Bisa Disaksikan Hari Ini Pukul 23.27 WIB

×

Fenomena Bulan Berwarna Darah ‘Blood Moon’ Bisa Disaksikan Hari Ini Pukul 23.27 WIB

Sebarkan artikel ini
IMG 20250907 WA0002
Ilustrasi - Bayangan bumi menutupi permukaan bulan saat terjadinya fenomena gerhana bulan total diamati di Taman Titi Banda Denpasar, Bali, Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan yang disebut juga fenomena "Super Blood Moon" tersebut berlangsung sekitar 5 jam 5 menit dan dapat disaksikan dari seluruh Indonesia. (Antara)

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan fenomena gerhana bulan berwarna merah darah atau “blood moon” dapat disaksikan oleh masyarakat pada hari ini, Minggu (7/9/2025) mulai pukul 23.27 WIB hingga 8 September 2025 pukul 02.56 WIB.

Melalui unggahan resmi di akun instagram @brin_indonesia, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin mengungkapkan saat bulan memasuki bayangan bumi, dimulai fase gerhana sebagian.

Kalimantan Post

“Ketika seluruh purnama masuk dalam bayangan bumi, itulah yang disebut gerhana bulan total. Kemudian bayangan bumi mulai meninggalkan purnama, kembali ke fase gerhana sebagian yang menandai proses akhir gerhana,” jelasnya dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).

Thomas melanjutkan, saat gerhana bulan total, purnama tidak gelap total. Ada cahaya merah yang dibiaskan atmosfer bumi yang mengenai bulan sehingga bulan tampak merah darah.

“Itu sebabnya gerhana bulan total sering disebut blood moon (bulan merah darah),” paparnya.

Thomas mengungkapkan gerhana bulan total yang terjadi pada 7-8 September 2025 dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini berlangsung dari pukul 23.27 sampai 02.56 WIB, dengan rincian:

23.27 WIB – Awal gerhana sebagian

00.31 WIB – Awal gerhana total

01.53 WIB – Akhir gerhana total

02.56 WIB – Akhir gerhana sebagian

Adapun gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 3 Maret 2026. Tetapi wilayah Indonesia hanya bisa melihat bagian akhir gerhana. Saat purnama terbit, gerhana bulan total sudah terjadi.

Sementara, pengamatan gerhana bulan bisa dilakukan dengan mata telanjang tanpa teleskop. Jenis ponsel tertentu dapat memotret proses gerhana bulan dengan jelas.

“Gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat,” tutur Thomas Djamaluddin. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Bersyukur Banua Aman dan Terkendali

Iklan
Iklan