Ketua TP-PKK Kota Banjarmasin, Neli Listriani. Matanya berbinar setiap kali melihat busana unik melintas di catwalk
BANJARMASIN, KP – Banjarmasin Tengah sore itu penuh warna. Di atas panggung sederhana, para peserta melenggang penuh percaya diri, mengenakan busana yang tak biasa. Ada gaun berkilau dari kepingan CD bekas, jas gagah dari karung goni, hingga mahkota cantik hasil anyaman plastik. Semuanya lahir dari tumpukan sampah yang biasanya dianggap tak bernilai.
Lomba Fashion Show Kreasi Limbah Sampah ini digelar untuk memeriahkan Hari Jadi (Harjad) Kota Banjarmasin ke-499, Kamis (4/9/2025). Suasana meriah terasa sejak awal, ketika musik pengiring lomba mengalun dan sorak sorai penonton terdengar menyemangati peserta.
Di tengah keramaian itu, hadir Ketua TP-PKK Kota Banjarmasin, Neli Listriani. Matanya berbinar setiap kali melihat busana unik melintas di catwalk. “Kegiatan ini sangat bagus. Secara tidak langsung menunjukkan bahwa setiap sampah bisa memiliki nilai ekonomis,” ucap Neli yang sekaligus menjadi juri.
Apresiasi itu bukan tanpa alasan. Beberapa tahun lalu, Banjarmasin sempat menghadapi darurat sampah. Melalui kreativitas seperti ini, Neli yakin masyarakat bisa melihat sampah dengan cara berbeda: bukan hanya masalah, tapi juga peluang. “Kalau didaur ulang, sampah bisa menambah penghasilan. Ini bukan cuma ajang lomba, tapi juga langkah kecil membantu kota mengurangi sampah,” tambahnya.
Perlombaan ini diramaikan peserta dari berbagai kelurahan di Banjarmasin Tengah, bahkan juga diikuti TP-PKK tingkat kelurahan lain. Sorak penonton makin membahana ketika seorang peserta cilik tampil anggun mengenakan gaun berlapis plastik kresek berwarna-warni, lengkap dengan hiasan bunga dari kertas bekas.
Sejenak, tumpukan sampah yang biasanya jadi masalah, menjelma jadi karya seni yang memukau. Dan di tengah perayaan Harjad ke-499 ini, Banjarmasin seakan menemukan cara lain merayakan ulang tahun kotanya: dengan kreativitas, kepedulian, dan secercah harapan untuk kota yang lebih bersih.(Sfr/K-3)