Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Gubernur Buka Opera Nyai Nyalong Apoi, Penumpasan Raja Asang Bukut

×

Gubernur Buka Opera Nyai Nyalong Apoi, Penumpasan Raja Asang Bukut

Sebarkan artikel ini
IMG 20250927 WA0018 e1758949265997

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Taman Budaya kembali mempersembahkan Dayak Opera berjudul “Nyai Nyalong Apoi 2: Penumpasan Raja Asang Bukut”, yang digelar di Gedung Pertunjukan Taman Budaya, Palangka Raya, Jumat (26/9/2025).

Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, mengapresiasi terselenggaranya pertunjukan “Dayak Opera Nyai Nyalong Apoi 2: Penumpasan Raja Asang Bukut”.

Kalimantan Post

“Pertunjukan Dayak Opera Nyai Nyalong Apoi 2 bukan hanya menjadi hiburan, tetapi merupakan upaya pelestarian nilai budaya dan sejarah lokal,” katanya.

Ditambahkan, kisah Nyai Nyalong Apoi sekaligus menjadi simbol kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan seorang perempuan dalam menghadapi kekuasaan yang zalim.

Gubernur menekankan pementasan ini dapat menjadi sarana memperkuat wawasan kebudayaan masyarakat.

“Momentum ini bukan hanya sarana menikmati pertunjukan seni, tetapi menambah pengetahuan tentang budaya dan sejarah Kalteng.

“Dengan semangat kebersamaan dan tekad kuat, kita mampu menjaga eksistensi kebudayaan bangsa secara optimal,” ujar Yuas.

Ia mengingatkan pelestarian budaya membutuhkan dukungan dari semua pihak.

“Peran aktif pemerintah, masyarakat, dan khususnya para penggiat seni budaya sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Diungkapkan, Pemprov Kalteng terus memberi perhatian besar terhadap pembinaan serta pengembangan seni budaya daerah sebagai bagian integral kebudayaan nasional.

Gubernur berharap penyelenggaraan “Dayak Opera Nyai Nyalong Apoi 2: Penumpasan Raja Asang Bukut” mampu menjadi pemantik semangat bagi para seniman untuk terus berkarya.

“Terselenggaranya pertunjukan ini diharapkan dapat memotivasi seniman Kalten untuk lebih giat membangun dan melestarikan seni budaya daerah,” tukas gubernur.

Dengan demikian, hal ini akan berkontribusi pada pembangunan daerah sekaligus menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Sementara itu, Kepala UPT Taman Budaya Wildae D Binti menambahkan, acara ini menjadi sarana pemberdayaan seniman lokal.

Baca Juga :  Ketua Komisi III DPRD Kapuas Dukung Penuh Penerbitan KKPR

“Malam ini masyarakat kembali menyaksikan salah satu kekayaan budaya Kalteng, yakni Dayak Opera,” katanya.

Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi wadah pengembangan sumber daya manusia di bidang seni dan budaya.

Sutradara Dayak Opera Arbendi I Tue, menjelaskan, karya ini merupakan satu-satunya opera penuh di Asia Tenggara yang memadukan seni vokal, tari, dan teater.

“Melalui Dayak Opera, kami ingin memperkenalkan Dayak sebagai bangsa beradab, cerdas, dan mencintai budayanya,” tutur Arbendi.

Selain itu, pertunjukan ini sekaligus menjadi perlawanan budaya terhadap stigma keliru yang selama ini melekat pada masyarakat Dayak.

Arbendi menambahkan Nyai Nyalong Apoi 2 mengisahkan perjuangan rakyat Dayak pada abad ke-2 Masehi dalam melawan penindasan Raja Asang Bukut, yang dipimpin oleh tokoh perempuan sakti dan agung Nyai Nyalong Apoi.

“Kisah ini kami hadirkan melalui kolaborasi dengan sepuluh sanggar seni di Palangka Raya,” ungkapnya.

Diantaranya, Teater Ibumi Kalteng, My First Movie Palangka Raya, Darayun Tingang, Borneo Angels, Sanggar Sababuka, Sanggar Lawang Suri, Galeri Karuhe Borneo, Sanggar Ruai Bahalap, Sanggar Ruai Bagenta, serta didukung komunitas kreatif lainnya.

“Kolaborasi ini membuktikan bahwa seni budaya Dayak mampu dipentaskan secara megah sekaligus sarat makna,” ungkap Arbendi.

Dengan penyelenggaraan “Dayak Opera Nyai Nyalong Apoi 2: Penumpasan Raja Asang Bukut”, Kalteng kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan mengangkat seni budaya Dayak ke panggung nasional maupun internasional.

Pertunjukan ini tidak hanya menghadirkan hiburan berkualitas, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi antarseniman sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat tentang nilai sejarah dan budaya lokal.

Melalui karya monumental ini, diharapkan lahir generasi baru seniman yang mampu membawa nama Kalteng semakin dikenal dan dihargai di kancah dunia.

Baca Juga :  Dishut Buka Lomba Foto dan Reels Instagram "Pesona Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah".

Pertunjukkan juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Palangka Raya Hj. Iin Hendrayati Idris serta Kepala OPD Terkait. (drt/ist/KPO-4).

Iklan
Iklan