Banjarmasin, KP – Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar acara Kaleidoskop 100 Hari Kerja Wali Kota Hj. Erna Lisa Halaby dan Wakil Wali Kota Wartono di Aula Gawi Sabarataan, Senin (29/9) pagi. Acara ini menjadi refleksi atas capaian program prioritas yang seluruhnya telah terealisasi.
Sejumlah program strategis yang berhasil diwujudkan antara lain bedah rumah masyarakat tidak mampu, pengendalian inflasi dan ketahanan pangan, penataan kota melalui perapian kabel, penambahan utilitas umum, hingga pengadaan ambulans di tiap kecamatan.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Sirajoni, menyebut capaian tersebut merupakan bukti nyata pemenuhan janji kampanye sekaligus solusi atas berbagai persoalan masyarakat.
“Program 100 hari kerja ini jelas menepati janji-janji Ibu Wali Kota waktu kampanye. Selain itu, juga menjawab permasalahan masyarakat Banjarbaru. Tentunya program ini menjadi fondasi untuk pelayanan yang lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Meski capaian program disebut sudah 100 persen, Sirajoni menegaskan sejumlah agenda akan tetap berlanjut. Salah satunya penataan kabel yang ditargetkan jangka panjang bisa tertata rapi di bawah tanah (ducting).
“Artinya ini berkelanjutan, bukan hanya berhenti di 100 hari. Target perapian sudah dilakukan, tapi ke depan akan kita lanjutkan penyempurnaannya,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot juga menyoroti pengembangan kawasan Aerocity. Menurut Sirajoni, masterplan Aerocity sudah diajukan ke pemerintah pusat, sementara tahap penataan kawasan tetap berjalan. Pengembangan ini disebut membutuhkan kolaborasi dengan sejumlah badan usaha milik negara.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Baperida) Banjarbaru, Kanafi, menambahkan seluruh capaian program selaras dengan visi Banjarbaru Emas (Elok, Maju, Adil, Sejahtera).
“Fokusnya jelas, membangun Banjarbaru yang elok dengan infrastruktur nyaman, meningkatkan kualitas SDM, memperkuat ekonomi, serta memperbaiki tata kelola pemerintahan secara berkelanjutan. Walaupun sudah baik, kita tetap harus berbenah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sirajoni juga menyinggung persoalan warung remang. Ia menyebut Pemkot telah berkoordinasi dengan kepolisian, termasuk melakukan sosialisasi dan pendataan. Meski begitu, eksekusi penertiban masih menunggu kesepakatan lebih lanjut.
“Pendekatan persuasif tetap kita utamakan. Kalau soal ganti rugi, harus ada pembahasan dulu dengan dinas terkait. Jika ada dana, mungkin bisa dibantu, kalau tidak ya tidak bisa,” pungkasnya.(Dev/K-7)