Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Ketua DPRD Kalsel “Mempertaruhkan Jabatan”

×

Ketua DPRD Kalsel “Mempertaruhkan Jabatan”

Sebarkan artikel ini
Sofyan HK
BERDIALOG DAN BERJANJI - Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK (baju putih) didampingi Kapolda, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan berdilog dengan ribuan massa aksi, Senin (1/9), serta berjanji menindaklanjuti tuntutan. (ISTIMEWA)

Banjarmasin, KP – Ketua DPRD Kalsel H Dr (HC) Supian HK SH MH, di hadapan ribuan massa aksi demo, Senin (1/9), memastikan mendukung serta menindaklanjuti ke tujuh poin tuntutan para pendemo yang menggelar aksi baru-baru tadi di Depan Gedung DPRD Kalsel, Senin (1/9).

Dan siap berangkat membawa aspirasi ke Jakarta, apa yang telah disampaikan massa.

Kalimantan Post

Selain itu berjanji akan membawa perwakilan dari masa aksi, diantaranya mahasiswa dan  buruh ke Jakarta menyampaikan hasil tuntutan.

“Kalau aspirasi ini tidak disampaikan, saya siap mempertaruhkan jabatan saya sebagai wakil rakyat,” ucapnya.

Langkah ini pun diikuti oleh Anggota DPRD, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, mereka berdua komitmen untuk mempertaruhkan jabatan, jika poin tuntutan dari pendemo tidak terkawal dengan baik.

“Setelah tadi tandatangan, kami langsung mengawal ke Pusat, supaya nanti orang di pusat sana menyatakan oh ini lah Kalimantan Selatan, anggota dewannya dekat dengan rakyat, ini yang kami harapkan,” kata Supian HK.

Adapun tujuh poin tuntutan rakyat dari Aliansi Rakyat Kalimantan Selatan Melawan adalah sebagai berikut :

  1. Menuntut Reformasi DPR, Efisiensi Gaji dan Tunjangan DPR disesuaikan dengan kondisi fiskal negara serta melakukan Transparansi penggunaan dana.
  2. Menuntut Reformasi POLRI, Revisi UU Polri, dan mengecam segala bentuk tindakan represif aparat terhadap masyarakat, seta Kapolri harus harus bertanggung jawab atas itu.

Jika tidak ada komitmen maka Kapolri harus mundur dari jabatannya.

  1. Menuntut pengusutan tuntas dan tanggung jawab penuh oleh instansi terkait atas kasus meninggalnya Affan Kurniawan.
  2. Menuntut penolakan Taman Nasional Meratus, Monopoli batubara dan Konflik Agraria Sawit dan Masyarakat khususnya Kota Baru dan berbagai isu lokal di Provinsi Kalimantan Selatan.
  3. Menuntut adanya evaluasi menyeluruh terhadap alokasi anggaran negara yang dinilai tidak tepat sasaran, khususnya pada program-program berbiaya besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (KMP), dan sementara di sisi lain rakyat justru dibebani kenaikan pajak.
  4. Menuntut peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, baik guru maupun dosen, dengan memberikan prioritas kepada guru honorer melalui pemberian gaji yang layak. Mendesak perhatian serius dari pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di daerah terpencil dan tertinggal.
  5. Menuntut Pengesahan RUU Perampasan Aset dan Perlindungan Masyarakat Adat.
Baca Juga :  Kericuhan Demonstrasi di Denpasar, Delapan Polisi dan Dua Warga Sipil Terluka

Supian HK menambahkan, dirinya siap mengawasi perkembangan di Kalimantan Selatan, termasuk urusan tambang dan sebagainya, bahkan jika ia tak mampu mengawasi, sang ketua berani mundur dari jabatannya.

“Kalau saya tidak bisa mengawasi ini, saya siap mundur, mundur ini ya bukan dicopot, dari dulu saya tegaskan, saya siap mundur jika tidak bisa bekerja dengan maksimal,” ucapnya didampingi Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rusyanto Yudha Hermawan.

Ia mendapat tepuk tangan bergemuruh dari para demonstran saat menjawab aspirasi di tengah-tengah kumpulan massa pendemo dari berbagai kalangan.

Tepuk tangan ini tentu menjawab kegelisahan masyarakat yang saat ini resah dengan situasi perpolitikan tanah air, kedewasaan yang ditunjukkan sang nahkoda Rumah Banjar itu sudah semestinya harus mendapat pujian publik.

Ia pun berjanji, apapun yang menyangkut persoalan rakyat akan terus diperjuangkannya bersama rekan-rekan DPRD Kalsel.

Diguyur Hujan

Saat itu, semangat para pendemo tak luntur, walau harus berjibaku dengan hujan dan pagar betis dari aparat penegak hukum.

Aksi massa tertib, menyuarakan aspirasi dan tuntutan.

Setelah sjumlah tututan disampaikan dan ditampung dan hingga pukul 15.10 WITA, massa berangsur meninggalkan lokasi setelah sebelumnya doa bersama serta berselawat. (sfr/K-2)

Iklan
Iklan