BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Langit Kota Banjarmasin dari siang menuju sore ini penuh warna dan semangat kebersamaan. Ratusan peserta dari berbagai daerah ikut meramaikan Lomba Layangan Tradisional Badandang Piala Walikota Banjarmasin Tahun 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-499 Kota Seribu Sungai pada Sabtu (13/9/2025).
Acara ini menjadi salah satu magnet utama perayaan, menghadirkan antusiasme masyarakat yang memadati area perlombaan. Lomba semakin istimewa, karena dihadiri langsung oleh Walikota Banjarmasin HM Yamin HR dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Rikval Fachruri, yang keduanya menyampaikan apresiasi terhadap pelestarian budaya lokal melalui layangan tradisional.
Peserta datang tidak hanya dari wilayah Banjarmasin, tetapi juga dari daerah sekitar, termasuk Rantau. Salah satunya adalah perwakilan dari Rantau, bernama Normala. Ia bersama timnya membawa tiga layangan khas dengan tema unik: “Dragon Balimbur”, “Naga Balimbur”, dan “Pejuang Tapin”. Ketiga tema itu dipilih sebagai simbol semangat persatuan dan perjuangan masyarakat Tapin yang mengartikan Maju Bersama.
Persiapan pun dilakukan dengan serius. Normala mengaku sudah menyiapkan layangan sejak dua hari sebelumnya, bahkan rela bermalam di Banjarmasin agar dapat tampil maksimal.
“Kami benar-benar ingin menampilkan yang terbaik, persiapan tidak hanya soal layangan, tapi juga semangat kebersamaan tim.” ujarnya.
Lomba sendiri berlangsung meriah dengan sistem antrian peserta. Layangan diterbangkan satu per satu agar bisa dinilai dengan seksama. Normala mendapat nomor urut ke-48, sehingga harus menunggu giliran penaikan layangannya yang diperkirakan sekitar pukul 12 siang.
“Rasanya campur aduk, ada tegang tapi juga bangga bisa membawa nama daerah.” tambahnya.
Hal menarik lain dari lomba ini adalah sifatnya yang terbuka dan gratis untuk pendaftaran. Meski begitu, biaya untuk menghias dan mempercantik layangan tetap ditanggung sendiri oleh peserta. Menurut panitia, hal ini untuk mendorong kreativitas dan keunikan setiap layangan yang diterbangkan.
Kemeriahan terlihat tidak hanya di arena perlombaan, tetapi juga di sekitar lokasi. Anak-anak hingga orang tua tampak bersorak gembira menyaksikan layangan tradisional raksasa itu menari di langit. Suasana semakin hidup dengan semangat gotong royong dan kebanggaan akan warisan budaya.
Perayaan Hari Jadi ke-499 Kota Banjarmasin tahun ini semakin berkesan dengan kehadiran lomba layangan tradisional yang bukan hanya mempertontonkan kreativitas, tetapi juga menghidupkan kembali warisan leluhur. Bagi peserta seperti Normala, lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan kebanggaan bisa menjadi bagian dari sejarah panjang Banjarmasin. (nug/KPO-3)