BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Menteri Perhubungan Indonesia, Dudy Purwagandhi, hadir langsung membuka Kampanye Keselamatan Pelayaran bertema “Zero Tolerance on Safety, Do Not Bend The Rules”. Kehadiran Menhub menandai komitmen kuat pemerintah dalam memperkuat budaya keselamatan maritim di tanah air.
Dalam sambutannya, Dudy menegaskan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi maritim luar biasa, tetapi juga menyimpan tantangan besar terkait keselamatan pelayaran.
“Pelaut adalah tulang punggung ekonomi maritim kita, namun risiko yang mereka hadapi tidaklah kecil, karena itu, keselamatan harus menjadi budaya, bukan sekadar slogan.” ujarnya di hadapan peserta dan tamu undangan.
Menhub menyoroti fakta bahwa kecelakaan di laut masih sering terjadi, baik karena faktor cuaca, kecepatan ekstrem, maupun keterbatasan sarana. Ia menegaskan, tanpa disiplin dan kepatuhan aturan, risiko itu sulit ditekan. “Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, tidak boleh ada toleransi terhadap pelanggaran,” tambahnya.
Salah satu langkah konkret yang diperkenalkan adalah transformasi dokumen pelaut dari pas kecil berbentuk kertas menjadi digital. Terobosan ini dinilai akan memangkas birokrasi, mempercepat layanan, serta membuat administrasi lebih efisien. “Digitalisasi bukan hanya modernisasi sistem, tetapi juga perlindungan nyata bagi pelaut,” terang Dudy.
Selain itu, kampanye ini juga diwarnai penyerahan buku Pelaut Merah, pas kecil digital, serta Surat Keterangan Kecakapan 30–60 mil kepada peserta. Ratusan alat keselamatan tambahan, termasuk lampu suar dan pelampung, turut dibagikan sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap para nelayan dan masyarakat pesisir.
Menurutnya, edukasi dan sertifikasi menjadi kunci dalam memperkuat kompetensi pelaut. Dengan pengetahuan memadai tentang alat keselamatan, diharapkan para pelaut mampu menghadapi keadaan darurat dengan lebih siap.
“Kita ingin setiap pelaut pulang ke rumah dengan selamat, itulah tujuan utama dari seluruh kebijakan ini.” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun budaya keselamatan. Menurutnya, tanpa partisipasi aktif dari semua pihak, cita-cita transportasi laut yang aman dan berkelanjutan sulit diwujudkan.
Acara ditutup dengan doa dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung suksesnya kampanye. Dudy menyampaikan harapannya agar langkah yang telah dimulai di Banjarmasin dapat menjadi teladan nasional.
“Mari kita jadikan keselamatan sebagai pilar utama transportasi laut Indonesia, demi negeri yang lebih maju, sejahtera, dan tangguh,” pungkasnya.
Dengan kehadiran langsung Menteri Perhubungan, kampanye ini bukan sekadar seremonial, melainkan tonggak penting menuju perubahan nyata di sektor maritim. Pesannya jelas: keselamatan di laut adalah harga mati, dan aturan harus dijalankan tanpa kompromi. (nug/KPO-3)