Banjarbaru, KP – Analisis Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel), Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI, Dr Hanif Faisol Nurofiq mengutus staf ahli internal.
Staf Ahli Menteri LH, yakni Dr Hanifah Dwi Nirwana para direktur terkait, dan pelaksana lapangan penanggulangan Karhutla dari BPBD Kalsel, Kamis (25/9/2025) melihat langsung kondisi di daerah Liang Anggang Pengayuan Banjarbaru.
Menteri Hanif menugaskan untuk menganalisis kondisi di Kalsel, lebih fokus lagi kejadian Karhutla yang terjadi di daerah Liang Anggang Kota Banjarbaru , dan Kecamatan Jejangkit Barito Kuala,
Diketahui kejadian Karhutla di deerah Kampung Pengayuan Liang Anggang, Selasa (23/9/2025).
Sebelumnya sempat viral di media sosial karena sempat menimbulkan kabut asap pada Rabu (24/9/2025) pagi.
“Tadi.malam saya langsung ditugaskan Pak Menteri LH untuk ke Kalimantan Selatan untuk menganalisis kejadian Karhutla terbaru yang sempat viral di media massa.
Saya didampingi pejabat terkait Kementerian LH , usai rapat langsung ke lokasi terjadinya Karhutla di beberapa titik di Kalsel,” terang Hanifah saat berdiskusi dengan Sekda Provinsi.Hanifah menyampaikan pesan Menteri Hanif agar Kalsel tetap meningkatkan kesiapsiagaan Karhutla dan bencana hidrometeorologi lain meski saat ini data BMKG memasuki musim hujan.
Salah satu atensi Menteri LH adalah kesiapan personil peralatan dan proteksi terhadap daerah daerah rawan bencana Karhutla di Kalsel.
Terlebih Kalsel memutuskan untuk mengakhiri status siaga darurat bencana Karhutla pada 30 September 2025.
Menteri LH lanjut Hanifah mengingatkan keputusan untuk mengakhiri masa status siaga darurat bencana karhutla perlu langkah cermat dan terukur.
Ini mengingat kejadian karhutla sifatnya perlu Kesiapsiagaan ekstra.
Kalau pun keputusan pengakhiran status siaga telah final maka langkah langkah yang perlu dilakukan Pemprov Kalsel dan stakeholder adalah upaya optimalisasi kesiapsiagaan dan mitigasi.
Dari hasil data data lapangan dan informasi stakeholder hari ini, lanjut Hanifah, ia dan tim akan bekerja melakukan pemetaan dan analisis hasil kunjungan lapangan untuk disampaikan ke Menteri LH.
Kementerian LH tetap akan membantu Kalsel dan daerah daerah lain yang saat ini masih terjadi bencana karhutla.
Prinsipnya adalah kerja kolobarasi dengan segenap komponen.
Sementara itu Sekda Kalimantan Selatan H Syarifuddin mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah dalam hal ini Kementerian LH dan BNPB dalam menanggulangi karhutla dan bencana lain di Kalsel.
“Bapak Gubernur Kalsel sangat mengapresiasi kecepatan bantuan pemerintah pusat, baik Kementerian LH, BNPB dan kementerian terkait membantu mitigasi dan penanggulangan bencana di daerah,” ucapnya.
Sementara itu berdasarkan data di BPBD Prov Kalimantan Selatan, terhitung 1 Januari sampai 25 September 2025, jumlah kejadian karhutla sebanyak. 623 kejadian
Luas lahan yang terdampak sebanyak 1.464,09 hektar. Lahan tertangani 453,84 hektar dan titik panas sebanyak 2.929. (*/K-2)