Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Miftahul Hudani, Satu-satunya Pecatur Kalsel Bergelar Master Fide

×

Miftahul Hudani, Satu-satunya Pecatur Kalsel Bergelar Master Fide

Sebarkan artikel ini
8 Pecatur Kalsel
MF Miftahul Hudany bersama Ketua Umum Ketua Umum Pengcab Percasi Kota Banjarbaru, Anang Parjono Rijali usai meraih juara Kejuaraan Catur Cepat Beregu Gubernur Cup 2025 se Kalsel. (KP/Repro Pribadi)

Banjarmasin, KP – Kalimantan Selatan pernah melahirkan pecatur handal peraih gelar master internasional di era tahun 1970-an yakni Master Internasional (MI) Arovah Bachtiar (alm), GM Ardiansyah (alm),

Arofa Bachtiar meraih gelar master internasional (MI) pada 1978, sedankan Ardiansyah mendapat gelar Master Internasional (IM) didapat tahun yang sama 1969. Namun, untuk memperoleh gelar internasional tertinggi untuk pecatur Grandmaster (GM), membutuhkan waktu 17 tahun, tepatnya 1986 melalui salah satu Olimpiade Catur yang diikutinya di Dubai, Uni Emirat Arab

Kalimantan Post

Setelah itu, tidak ada lagi pecatur asal Banua yang mampu meraih gelar master, walau pun atlet berbakat tetap bermunculan seperti MN Heriansyah, MN Buntoro, MP Zainuddin YA, MN Johanis. Disusul pecatur berbakat MN Yusdi Mursalin, MN Mirhansyah, MN Raihan dan lain-lain.

Jarangnya mengikuti event nasional dan internasional serta minimnya kejuaraan di daerah salah satu penyebab membuat prestasi pecatur-pecatur Banua jalan ditempat, bahkan tak lolos ke PON XXI 2024 lalu.

Di tengah merosotnya prestasi pecatur Kalsel, muncul atlet asah otak asal Banua, diam-diam muncul nama Master Fide (MF) Miftahul Hudany yang berhasil menerobos di tingkat nasional.

Lelaki kelahiran Banjarmasin, 25 Februari ini meraih gelar Master Fide (MF) di Fide International Open Chess Tournament Kajati Jatim Cup II 2016 di Surabaya.

“Di event ini cukup banyak pecatur bergelar GM, MI dan MF yang ikut. Alhamdulillah saya bisa mengalahkan beberapa pecatur bergelar MI dan MF di event itu,” ujarnya.

Diantara pecatur tangguh yang dikalahkannya MI Chesia Monica, MI Taufik Halay, MI Tirto, FM Deny Sonjaya dan FM Yoga Pradafa.

“Di event itu saya meraih poin 9 dan peforma rating 2390, sehingga bisa meraih gelar Master Fide (MF). Ini sangat membanggakan karena saat ini saya satu-satunya asal Kalsel mendapat gelar MF ,” kenangnya.

Baca Juga :  Real Madrid Puncaki La Liga Usai Mallorca 2-1

Menurut Miftah, dirinya bertekad bisa mengikuti jejak seniornya GM Ardiansyah dan MI Arofah Bachtiar bisa mengharumkan nama kalsel di nasional ataupun internasional dan bisa di dukung penuh untuk gelar MI dengan mengikuti turnamen catur luar negeri.

“Semoga ada yang mensponsori saya mengikuti kejuaraan internasional, sehingga bisa meraih gelar MI,” harapnya.

Ditambahkan Miftah, dirinya menekuni catur ini sejak masih sekolah kelas VI SD. “Saya tertarik bermain catur awal pertama kali lihat adik sepupu main di MGR Banjarbaru. Lama-lama, saya pun senang,” ucapnya.

Beberapa prestasi tingkat nasional pun ditorehnya dengan meraih medali emasi
O2SN Cabor Catur 2012 di Surabaya, meraih meraih medali perunggu di Prapon Catur 2015 di Bandung.

Selain itu meraih medali perak di Kejurnas Catur 2016 di Depok. Juara pertama Kejuraan Nasional MPRI 2022 Jakarta dan juara pertama beregu catur nasional di Jakarta tahun 2023.

“Saya ingin membawa Catur Kalsel kembali lolos ke PON dan menyumbangkan medali buat Kalsel,” harap Miftah.

Ketua Umum Pengcab Percasi Kota Banjarbaru, Anang Parjono Rijali mengatakan sangat bangga salah satu pecatur binaan sudah ada meraih gelar MF seperti Miftah.

“Saya berharap nantinya muncul pecatur asal Banjarbaru daerah lainya meraih gelar MF bahkan MI dan GM,” paparnya.

Banyaknya pecatur Banua meraih gelar catur internasional akan berpengaruh terhadap prestasi catur Kalsel nanti kedepannya. (ful/K3)

Iklan
Iklan