BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Harapan baru bagi para pencari kerja kembali terbuka. Melalui program penempatan kerja Government to Government (G to G). Pemerintah Indonesia memfasilitasi peluang kerja ke Korea Selatan (Korsel) di sektor manufaktur dan perikanan. Program ini diharapkan mampu menjawab ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dan lapangan kerja domestik yang kian terbatas.
Saat ini cukup banyak pekerja
Banjarmasin warganya yang sudah merintis karier ke luar negeri, terutama Jepang, sebagai perawat medis dan lansia. Kali ini, giliran Korea Selatan yang membuka kesempatan lebar bagi mereka yang siap menekuni sektor industri maupun kelautan.
Fachrizal, SP, mantan Kepala BP3MI Kalimantan Selatan bidang Pengantar Kerja Ahli Madya, menegaskan peluang ini sangat strategis. “Korea Selatan saat ini membutuhkan banyak tenaga di sektor manufaktur dan perikanan, ini kesempatan emas bagi generasi muda Banjarmasin untuk bekerja, belajar, sekaligus memperoleh penghasilan yang lebih baik, tentu melalui jalur resmi yang difasilitasi pemerintah,” ujarnya.
Menurut Fachrizal, program G to G memberikan jaminan proses yang aman, transparan, dan dilindungi penuh oleh pemerintah. Hal ini sekaligus membedakan penempatan resmi dengan tawaran kerja ilegal yang sering menjerat pencari kerja. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak tergoda iming-iming gaji besar atau janji keberangkatan cepat tanpa pelatihan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesiapan diri sebelum berangkat. “Para calon pekerja harus benar-benar mempersiapkan keterampilan, mental, serta dokumen resmi, jangan hanya melihat besarnya gaji, tapi juga bagaimana kita bisa bertahan dan beradaptasi dengan budaya kerja di negara tujuan,” tambah Fachrizal.
Selain memberikan peluang karier internasional, program ini juga diyakini dapat memberi dampak positif bagi daerah. Tenaga kerja asal Banjarmasin yang bekerja di luar negeri tidak hanya membawa pulang penghasilan, tetapi juga pengalaman, keterampilan, serta wawasan global yang kelak bisa ditularkan kepada generasi berikutnya.
Pemerintah pun mendorong para pencari kerja untuk mengakses informasi hanya melalui kanal resmi, baik Dinas Tenaga Kerja maupun BP3MI Kalimantan Selatan. Masyarakat juga diimbau segera melaporkan jika menemukan tawaran kerja mencurigakan, terutama yang menjanjikan proses mudah dan cepat.
Dengan dukungan penuh pemerintah, program G to G ke Korsel diharapkan menjadi jembatan bagi anak muda Banjarmasin menuju kemandirian ekonomi. Tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya generasi pekerja migran yang profesional, tangguh, dan siap bersaing di kancah internasional. (nug/KPO-3)