Martapura, KP – Pemkab Banjar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) menindaklanjuti arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait stabilisasi harga pangan dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 20 Kecamatan.
Kegiatan perdana GPM dimulai di Desa Sungai Lakum, Kecamatan Kertak Hanyar, Rabu (03/09/2025).
Kadis KPP Sipliansyah Hartani mengatakan, GPM ini siap dilaksanakan secara berkelanjutan dengan sistem bergiliran di setiap Kecamatan.
“Alhamdulillah hari pertama di Kertak Hanyar, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Bahkan sebelum kami tiba, warga sudah menunggu di lokasi untuk mendapatkan paket pangan murah,” ujarnya.
Pihaknya menyiapkan 200 paket bahan pangan yang terdiri dari tiga komoditas utama, yakni beras SPHP, gula pasir dan minyak goreng.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan M Hamdani menambahkan, paket tersebut dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), dengan rincian beras SPHP seharga Rp57.000 per lima kilogram yang lebih murah dari harga pasaran Rp63.500.
“Kemudian gula pasir seharga Rp14.700 per kilogram dan minyak goreng Rp10.000 per liter setelah mendapat subsidi Rp5.000 per item dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP),” ungkapnya.
“Dengan subsidi tersebut, masyarakat dapat membeli dua komoditas (gula dan minyak) seharga Rp24.700 dari harga normal Rp34.700,” tambahnya.
Untuk menjaga pemerataan, setiap warga dibatasi maksimal membeli dua paket. Menurutnya, langkah ini penting agar semua warga yang membutuhkan mendapatkan bagian.
“Stok kita, terutama beras di Bulog, masih cukup banyak. Jadi kalau ada kecamatan yang meminta tambahan paket, kami siap menyalurkannya,” terangnya.
GPM ini sebelumnya juga sudah digelar serentak pada Sabtu (30/08/2025) di seluruh Kecamatan sesuai arahan Kemendagri.
Selanjutnya GPM dilaksanakan secara bergilir, mulai Gambut, Sungai Tabuk, Tatah Makmur, Aluh-Aluh, Beruntung Baru, Martapura, Karang Intan, Aranio, Martapura Barat, Martapura Timur, Astambul, Mataraman, Cintapuri Darussalam, Simpang Empat, Pengaron, Sungai Pinang, Telaga Bauntung dan terakhir Paramasan. (Wan/K-3)