Martapura, KP – Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura bersama dr I Made Dwi Jayantara menggelar penyuluhan kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan penanganan demensia.
Penyuluhan ini dalam rangka memahami lebih tentang gangguan fungsi otak, bertempat di ruang tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD Raza, Senin (29/09/2025), dengan menyasar masyarakat umum dan keluarga pasien.
Dwi Jayantara menekankan, demensia bukanlah satu penyakit spesifik, melainkan sekelompok kondisi yang ditandai penurunan setidaknya dua fungsi otak, seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai.
“Gejalanya meliputi hilang ingatan, kesulitan berpikir dan bernalar, masalah komunikasi, kebingungan hingga perubahan perilaku dan kepribadian,” terangnya.
“Penderita dapat menjadi mudah tersinggung, curiga, bahkan kehilangan inisiatif, sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien maupun keluarganya,” tambahnya.
Dia juga memaparkan berbagai penyebab demensia, diantaranya penyakit Alzheimer yang merusak memori dan bahasa, demensia vaskular akibat gangguan aliran darah ke otak serta demensia Lewy Body yang ditandai penumpukan protein abnormal di sel saraf.
“Faktor lain, seperti cedera otak, stroke atau kelainan genetik, turut berperan,” tandasnya.
Demensia, lanjutnya, bukan sekadar pikun biasa. Ini kondisi medis serius yang membutuhkan diagnosis dan penanganan dokter. Deteksi dini sangat penting agar gejala dikelola lebih efektif melalui obat-obatan dan terapi, mengingat sebagian penyebab masih dapat dipulihkan.
Ketua Tim PKRS RSUD Raza Dwi Retmasushanty Arsini menambahkan, penyuluhan ini program rutin untuk memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat dan meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan otak.
“Kami berharap penyuluhan ini membuat masyarakat lebih peka gejala demensia dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan bila diperlukan,” ujarnya.
Penyuluhan ini disambut hangat masyarakat. Antusias keluarga pasien juga aktif berkomunikasi dengan para narasumber. RSUD Raza menghimbau rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga pencegahan dan penanganan demensia di Kabupaten Banjar dapat diatasi. (Wan/K-3)