Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tenaga Pendidik se-Banjarmasin Galang Aksi Nyata Atasi Stunting Lewat Diklat

×

Tenaga Pendidik se-Banjarmasin Galang Aksi Nyata Atasi Stunting Lewat Diklat

Sebarkan artikel ini
Hal 5 3 KLM Kontrak 1 11
DIKLAT STUNTING - Sekda Ikhsan Budiman dan Bunda PAUD Hj Neli Listriani foto bersama saat kegiatan Diklat Stunting. (KP/Medcent)

Banjarmasin, KP -aUpaya menekan angka stunting di Kota Banjarmasin terus digalakkan. Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pendidikan menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Stunting sekaligus penyerahan bantuan bagi anak-anak stunting di Hotel Rattan Inn, Senin (29/9).

Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, yang diwakili Sekretaris Daerah, Ikhsan Budiman, menegaskan bahwa usia dini adalah fase emas yang menentukan kualitas generasi bangsa.

Kalimantan Post

“Stunting bukan sekadar soal gizi. Ini menyangkut pola asuh, stimulasi perkembangan anak, hingga lingkungan belajar. Karena itu, dibutuhkan pendekatan holistik dan integratif yang melibatkan semua unsur: gizi, kesehatan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak,” tegasnya.

Ikhsan menambahkan, diklat ini menjadi wadah strategis bagi pendidik PAUD untuk memperkuat peran mereka bukan hanya sebagai pengajar, melainkan juga sebagai garda depan dalam mencetak anak sehat, cerdas, dan berkarakter.

“Melalui pembekalan ini, pendidik diharapkan mampu memahami lebih dalam aspek fisik, mental, sosial, dan emosional anak. Sinergi antara pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat menjadi kunci agar generasi Banjarmasin bebas dari stunting,” katanya.

Sementara itu, Bunda PAUD Kota Banjarmasin, Hj. Neli Listriani, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari komitmen menuju zero stunting tahun 2026.

“Dengan diklat dan pemberian makanan tambahan, kita berharap angka stunting terus turun. Target kita jelas: zero stunting pada 2026, demi mewujudkan kota maju dan sejahtera,” ujarnya.

Neli menekankan, gerakan menurunkan stunting hanya akan berhasil dengan kolaborasi lintas sektor. PKK, posyandu, pendidik, dan masyarakat harus berjalan seiring untuk memastikan kesehatan anak terpantau sejak dini.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dengan kolaborasi, Insyaallah cita-cita zero stunting bisa terwujud,” tutupnya.

Kegiatan ini tidak hanya meninggalkan pesan, tetapi juga aksi nyata. Para pendidik mendapatkan pembekalan langsung dari para narasumber, sementara anak-anak stunting menerima bantuan makanan tambahan. Pemkot Banjarmasin berharap langkah ini menjadi energi kolektif untuk melahirkan generasi emas yang sehat, tangguh, dan berdaya saing tinggi. (Sfr/K-3)

Baca Juga :  Kemeriahan Lomba Kayak Perkuat Identitas Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai
Iklan
Iklan