BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Di sebuah rumah sederhana di Jalan Veteran, Komplek A Yani No. 2, Banjarmasin Timur, tangan-tangan terampil seorang wanita paruh baya terus bergerak. Anyaman demi anyaman dari purun dan eceng gondok pelan-pelan menjelma menjadi tas, kotak hampers, hingga kotak tisu dengan sentuhan estetik yang khas. Dialah Betty Prisma Riana Rosa, sosok perempuan tangguh yang memilih bertahan meski hidup pernah menempanya dengan ujian berat.
Sejak tahun 2012, Betty harus menanggalkan statusnya sebagai seorang istri. Suaminya berpulang ke hadapan Sang Khalik, meninggalkan dirinya dan seorang anak yang sedang lucu-lucunya, Kevin Athoillah Akbar yang kala itu baru berusia tiga tahun.
“Rasanya dunia mau runtuh,” ucapnya lirih, Senin (8/9/2025) mengenang masa nestapa itu. Namun air mata tak boleh terus mengalir. Betty tahu, ada seorang anak mungil yang sepenuhnya bergantung padanya.
Tahun demi tahun ia lewati dengan penuh perjuangan. Dari berdagang pakaian, makanan ringan, hingga peralatan rumah tangga, semuanya pernah dicoba. Tak sedikit kegagalan menghadang, tapi Betty pantang menyerah.
“Kalau jatuh harus bangkit lagi. Kalau mau jadi pengusaha sukses, jangan takut untuk mencoba,” tuturnya bersemangat.
Waktu terus berjalan. Betty mulai tertarik dan menekuni kerajinan tangan berbahan alami. Pelatihan demi pelatihan ia ikuti, lalu dipraktikkan sendiri di rumah. Peralatan dan bahan ia beli sendiri. Dari situlah perlahan lahir produk kreatif berbahan purun dan eceng gondok. Tahun 2013, usaha yang kini ia beri nama Kevin n Mom’s resmi berdiri, sebuah dedikasi untuk dirinya sekaligus buah hati terkasih.
Betty memilih purun dan eceng gondok, tanaman yang sering dianggap tak bernilai, untuk diolah menjadi karya bernilai jual tinggi. Tas kreasi, kotak hampers, tempat tisu, hingga keranjang sampah yang dianyamnya sendiri bahkan sudah merambah hingga Malaysia, Singapura, dan Australia sebagai oleh-oleh khas Banjarmasin.
“Semua produk ini handmade. Ada kebanggaan tersendiri saat tahu orang membawa hasil karya kita sampai keluar negeri,” ujarnya sembari menunjukkan beberapa tas anyaman hasil kreasinya.
Tak hanya kerajinan, Betty juga berinovasi dengan produk eco-enzim, mulai dari sabun batangan hingga sabun cuci cair, serta aneka camilan.
Perjalanan itu tak ia lalui sendiri. Kehadiran Rumah BUMN Pertamina Banjarmasin menjadi energi baru bagi perjuangannya. Lewat pelatihan dan pendampingan, Betty belajar meningkatkan kualitas produk, mempercantik kemasan, hingga memanfaatkan teknologi AI untuk pemasaran.
“Kita diajari bikin foto produk pakai AI supaya tampilan di media sosial lebih menarik. Itu membantu sekali,” katanya tersenyum.
Kini, putra semata wayangnya, Kevin telah beranjak remaja dan duduk di bangku kelas XI di salah satu SMA Negeri di Banjarmasin. Setiap karya kreativitas yang lahir dari tangan Betty seolah menjadi anyaman perjuangan dan doa seorang ibu untuk masa depan anaknya.
“Semua ini bukan hanya tentang usaha, tapi tentang bagaimana saya bisa terus berdiri demi Kevin,” ucap Betty penuh ketulusan.
Dari banyak kisah duka, Betty menempa harapan. Dari kerikil kehidupan, ia hampar jadi pijakan. Dan dari purun serta eceng gondok yang sederhana, ia buktikan bahwa cinta seorang ibu bisa menjelma menjadi karya yang melintas batas negeri.
Saat ini, Kevin n Mom’s juga menjadi salah satu dari 6 UMKM Kalsel binaan Rumah BUMN Banjarmasin yang mengikuti Pertamina UMK Academy 2025. Betty akan mengikuti pendampingan intensif selama 4 bulan bersama 86 akselerator, pelatihan mandiri melalui platform digital, hingga pameran produk.
Sebelumnya, diketahui sebanyak 1.490 UMK berhasil mengikuti tahap regional dari 9.753 pendaftar. Dan kini, 730 UMK terbaik dari seluruh Indonesia lolos ke tahap nasional.
Mereka telah naik kelas melalui rangkaian pelatihan, penyampingan dari mentor profesional, hingga pembelajaran mandiri yang mudah diakses melalui platform digital.
Pertamina mendekatkan UMK Indonesia dengan kesempatan untuk mengembangkan usaha. Tidak hanya melalui pelatihan, tetapi juga dengan menampilkan karya terbaik di hadapan pasar yang lebih luas melalui pameran di wilayahnya masing-masing.
Program ini bukan sekedar mencari juara, melainkan memberikan ruang bagi peserta untuk memetik hasil pembelajaran secara nyata dalam pengembangan usaha.
Dengan semangat menjadi energi baru bagi lingkungan sekitar, para pelaku UMK diharapkan mampu membuka lapangan.
Pertamina juga percaya, UMK adalah denyut nadi perekonomian bangsa.
Melalui Pertamina UMK Akademi 2025, semangat ini terus dipupuk agar UMK Indonesia mampu go modern, go digital.
Baru-baru tadi, Kevin n Mom’s dan beberapa UMKM Banua juga dipercaya mengikuti ajang Merdeka Karnival 2025 yang digelar di Johor Athletic Stadium, Malaysia pada 29–31 Agustus 2025.
Dipimpin oleh Muhammad Ulil Amri dan Yoga Pratama selaku CEO dan CFO muda Rumah BUMN Banjarmasin, partisipasi ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan pasar serta membangun jejaring bisnis lintas negara. Sejumlah produk yang dibawa mencerminkan kekayaan budaya dan potensi lokal Kalimantan Selatan.
Ragam produk yang dipamerkan meliputi olahan makanan dan camilan khas, fesyen tradisional kain Sasirangan, kerajinan perhiasan dari batu permata alam khas Kalimantan, sampai kerajinan tangan berbahan alami juga turut menjadi sorotan, seperti tas ramah lingkungan dari purun dan enceng gondok.
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga membuka peluang konkret melalui sesi business matching antara pelaku UMKM Indonesia dan buyer dari Malaysia. Upaya ini diharapkan dapat memperluas pasar ekspor serta membangun kemitraan yang berkelanjutan di tingkat internasional.
“Kami percaya bahwa UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga siap bersaing di pasar global. Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia memiliki kualitas dan keunikan yang mampu menarik minat konsumen internasional,” ujar Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, yang hadir membuka kegiatan dan menyambut partisipasi UMKM binaan Pertamina dalam acara ini.
“Kehadiran UMKM Indonesia dalam Merdeka Karnival ini bukan hanya membawa produk, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi dan budaya antara Indonesia dan Malaysia. KJRI siap mendukung langkah UMKM binaan agar semakin percaya diri menembus pasar global,” tuturnya.
Partisipasi Rumah BUMN Pertamina dalam ajang ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina dalam mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan terus membuka akses pasar dan penguatan kapasitas pelaku usaha lokal. Pertamina berkomitmen menjadikan UMKM sebagai pilar penting dalam mewujudkan ekonomi hijau dan berdaya tahan. (Opq/KPO-1)