Kandangan, KP – Wakil Bupati (Wabup) Hulu Sungai Selatan (HSS) Suriani, membuka kegiatan rembuk stunting atau tengkes, Senin (1/9/2025) di Pendopo Bupati HSS.
Plt Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten HSS Hendro Martono mengatakan, untuk menekan angka tengkes telah dilakukan berbagai upaya intervensi.
Pada 2023 angka prevalensi tengkes menurut data studi Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kabupaten HSS yaitu 25.4 persen, mengalami kenaikan sebesar 5,1 persen dibanding tahun 2022 yaitu 20,3 persen.
Sementara tahun 2024, prevalensi tengkes Kabupaten HSS turun menjadi 19,8 persen.
“Dengan berbagai intervensi yang dilakukan berbagai pihak, pada 2024 prevalensi stunting Kabupaten HSS turun menjadi turun 5,6 persen menjadi 19,8 persen,” tutur Hendro.
Wabup HSS Suriani menuturkan, kondisi tengkes di HSS terus diupayakan penurunannya melalui berbagai program inovasi.
Ia menegaskan, upaya penanganan tengkes membutuhkan konvergensi program dan upaya sinergisitas dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau salah satu dinas saja tapi harus secara bersama-sama oleh berbagai pihak.
Wabup menekankan, pentingnya intervensi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai penentu pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan.
Wabup HSS mengucapkan terima kasih, atas kerja sama dan kerja keras semua pihak dalam upaya penurunan tengkes.
“Mari kita optimalkan kegiatan rembuk stunting hari ini, dalam upaya sinergitas penurunan stunting di Kalimantan Selatan pada umumnya dan Hulu Sungai Selatan pada khususnya, agar stunting di tempat kita semakin menurun dan menjadi lebih baik lagi” ajak Wabup.
Kegiatan dihadiri perwakilan Forkopimda, Tim Percepatan Penurunan Stunting, Kepala Puskesmas dan penyuluhan KB. (tor/K-6)