Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Alur Sungai Barito sebagai Jembatan Emas Perekonomian Kalsel

×

Alur Sungai Barito sebagai Jembatan Emas Perekonomian Kalsel

Sebarkan artikel ini
IMG 20251009 WA0032 e1759998786558

BANJARMASIN, Kalimantapost.com – Sekitar
100 orang peserta dari insan maritim dan stakeholder terkait menghadiri lokakarya yang digelar PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) di Swissbell Hotel Banjarmasin, Rabu (9/10/2025).

Lokakarya sendiri menghadirkan nara sumber Dr H Zilfadli Gazali MSi, Direktur Utama PT Ambang Barito Nusapersada, Pasoroan Herman Harianja sebagai Presiden Inampa, Alexander V Matondang dari Kementerian Perhubungan RI.

Kalimantan Post

Lalu ada, Prof Raja Oloan Saut G St MSc, Pha CMartech guru besar Intittute Teknologi 10 Novelber Surabaya dengan moderator Baharudin MSi

“Lokakarya ini sengaja kami hadirkan secara terbatas dan sederhana. Terbatas dan sederhana karena undangan peserta kurang dari 100 orang hanya untuk insan maritim dan stakeholder yang berhubungan langsung dengan Sungai Barito,” ujar nara sumber Dr H Zulfadli Gazali MSi, Direktur Utama PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers).

Dijelaskannya, lokakarya ini dilaksanakan sebagai salah satu respon cepat atas perkembangan Ibukota Negara (IKN) yang secara paralel akan terus bersolek hingga 2045.

“Ini sejalan Perpres 79/2025, IKN ditetapkan sebagai ibu kota politik pada 2028. Konektivitasnya dipacu lewat tol Balikpapan – Nusantara dan penguatan pelabuhan. Dalam kerangka itu, Ambapers memposisikan Sungai Barito dan Taboneo sebagai koridor hulu yang
menyalurkan material konstruksi, energi maupun mineral dan pangan ke IKN,” tegasnya.

Menurut Zulfadli, jika jeli melihat peluang ini, Kalsel dapat dibranding sebagai perusahaan terdepan dibidang logistik serta primadona dalam wisata bahari.

Mencermati kondisi yang ada di lapangan dan hasil kajian yang dilakukan, lanjut dia, terdapat beberapa peluang pengembangan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan daerah aliran Sungai Barito yang memberikan manfaat kepada masyarakat, provinsi dan PT Ambapers.

Pertama, kata dia, alur Sungai Barito dapat dimaksimalkan sebagai salah satu jalur logistik ke IKN. Kedua, mengembangkan alur Sungai Barito sebagai pengembangan destinasi wisata di sepanjang alur sungai

“Ketiga penyediaan lahan untuk kawasan industry strategis. Keempat pngusahaan terkait kapal dan tug boat dan terakhir mengembangkan sistem smart navigation kapal yang melintasi alur Sungai Barito,” tegasnya.

Ditambahkan Zulfadli, Sungai Barito sebagai bagian dari supply chain IKN memiliki peran sebagai gerbang komoditasnya Kalsel di inti rantai pasok, Ambapers
menjamin kelancaran navigability melalui pengerukan (dredging) dan SBNP /virtual buoys, sekaligus mengintegrasikan proses dengan inaportnet agar arus data dan barang sinkron dari sungai ke laut.

“Sedangkan di hilir, bertumpu pada alki II posisi Kalimantan di alki II (makassar–lombok) memudahkan routing kapal internasional ke pusat transhipment di Kalimantan Timur dan membuka peluang konsolidasi muatan via Taboneo/Barito.

“Terkait pariwisata maritim, inisiatif kami bergerak beriringan dengan pelestarian: penetapan meratus sebagai Unesco global geopark memperkuat strategi smart green river, termasuk ekowisata pinisi dan rehabilitasi mangrove,” tegasnya.

Baca Juga :  Wagub Kalsel Hasnuryadi Bahas Potensi Besar Ekonomi Kreatif bersama Manparekraf

Karena, selain menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata juga dapat menjadi pendorong dalam sektor pembangunan lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian, perdagangan, perindustrian dan lain-lain.

“Sehingga, pariwisata dapat disebut menciptakan “multiplier effect” atau suatu kegiatan wisata yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain yang mampu mengerakkan berbagai bidang,” ujarnya.

Upaya yang telah dilakukan berupa kegiatan mengelilingi Sungai Barito dengan menggunakan perahu wisata pinisi untuk menikmati pemandangan sepanjang alur sungai barito. Daya tarik wisata yang ditawarkan oleh kapal pesiar sungai ini adalah keindahan alam seperti sunset, pemandangan lalulintas sungai dan keindahan alamnya, budaya
berupa penampilan lagu dan keramahan budaya banjar yang ditawarkan melalui sikap kru kapal.

Namun demikian masih perlu beberapa fasilitas penunjang untuk menikmati pemandangan sungai barito perlu untuk dibangun seperti: menyediakan fasilitas penunjang segala kegiatan kapal, menjamin keamanan pengunjung.

Selanjutnya pelayanan ramah, ketersediaan makanan dan minuman yang berkualitas serta kemudahan aksesibilitas menuju kawasan wisata.

“Dengan peningkatan tersebut diharapkan kawasan wisata tepi sungai barito mampu berkembang,” tandasnya.

Ditambahkan Zulfadli, lokakarya ini juga merupakan salah satu inisiatif PT Ambapers dalam upaya mengoptimalkan peluang besar yang dimiliki Kalsel untuk menjadikan keanekaragaman hayati, kearifan lokal dan kehidupan sungai sebagai model pembangunan berkelanjutan yang menginspirasi dunia.

Selain itu, lanjut dia, adanya bandara internasional dan akses ke pelabuhan laut melalui Sungai Barito membuat Kalsel berpotensi menjadi hub logistik regional yang menghubungkan Indonesia Bagian Tengah dan Timur dengan pasar global.

“Di tingkat nasional, Kalsel merupakan salah satu provinsi utama dalam penyumbang hasil tambang dan produk kelapa sawit, sehingga memiliki posisi tawar kuat dalam sektor-sektor tersebut,” ujarnya.

Selain itu, kata Zulfadli, letak geografis di Pulau Kalimantan juga strategis sebagai pintu gerbang penghubung antarwilayah di Indonesia bagian tengah dan timur. Posisi ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat peran Kalsel sebagai pusat distribusi dan manufaktur komoditas.

Dijelaskannya, dalam praktiknya tentu terdapat kendala pada proses pemanfaatan Sungai Barito. Salah satu yang paling sering terjadi adalah sedimentasi perairan muara.

“Untuk itu, peran Ambapers adalah untuk memastikan alur sungai aman dalam bernavigasi. Kami melakukan pengelolaan dengan menjaga kedalaman, pemasangan sarana bantu navigasi pelayaran, dan pemantauan atas peta kedalaman,” tegasnya.

Dengan akses internasional yang lebih mudah, Kalsel berpeluang untuk memperluas pasar ekspor, menarik investasi asing langsung, dan memperkuat jaringan bisnis global, sehingga makin optimal dalam era globalisasi.

Secara global, persaingan dalam komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit cukup ketat. Namun, dengan pengembangan teknologi, peningkatan kualitas produk, serta sertifikasi internasional yang mendukung keberlanjutan lingkungan (misalnya ekspor untuk kelapa sawit), Kalsel dapat meningkatkan daya saing dan penetrasi pasar ekspor.

Baca Juga :  Bahas Isu Strategis Daerah, Wakil Gubernur Kalsel Hadiri Audiensi APPSI bersama Menteri Keuangan

“Posisi tawar ini juga didukung oleh tren permintaan global yang meningkat terhadap energi dan produk pertanian,” tegasnya.

Dari sisi pariwisata, Kalsel adalah Destinasi penting yang tidak hanya memiliki potensi alam dan budaya, namun juga berperan penting dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan ekowisata internasional Geopark Meratus di Kalsel yang telah diakui Unesco sebagai warisan geologi yang bernilai ilmiah dan estetik.

Geopark ini menjadi magnet bagi wisatawan internasional yang mencari pengalaman wisata alam dan edukasi.
Di kawasan pesisir, kalsel memiliki kampung nelayan, lahan konservasi dan bekantan (nasalis larvatus) sebagai salah satu spesies primata endemik Kalimantan yang menjadi ikon konservasi

“Keanekaragaman hayati yang menarik minat dunia internasional. Dalam hal ini Ambapers turut berperan dengan melakukan penanaman mangrove di sekitar pantai harapan kabupaten tanah laut,” tegasnya.

Peran Ambapers di sektor pariwisata juga mengemuka dengan hadirnya progam wisata Pinisi Barito River Cruise yang memiliki rute menyusuri aliran Sungai Barito dengan titik keberangkatan di Pelabuhan Basirih Banjarmasin.

Berdasarkan data fortune business insight, pasar global ecotourism diperkirakan mencapai 279 milliar dolar Amerika ditahun 2025 dengan pertumbuhan tahunan sekitar 13,1 persen dari 247 milliar dolar amerika di tahun 2023. Pasar ini diperkirakan akan terus bertumbuh pesat hingga mencapai 498 miliar dolar amerika pada tahun 2029 dengan cagr 15,5 perseb .

Dari segi pengeluaran, wisatawan uni eropa dan amerika utara misalnya menghabiskan rata-rata lebih dari 2000 dollar amerika per trip (our world in data -eurostat).

Bagi masyarakat Kalimantan, Sungai Barito memiliki peran yang sangat vital. Sebab sejak zaman dulu sungai ini telah menjadi jalur transportasi sekaligus menjadi kawasan tempat tinggal bagi sebagian masyarakat.

“Kampung Alalak dan Kampung Kuin merupakan dua daerah pemukiman yang berdiri di atas sungai barito. Kampung tersebut bahkan disebut sebagai kampung tertua yang ada di banjarmasin,” tandasnya.

Di sisi lain, jelas dia, masyarakat juga memanfaatkan Sungai Barito untuk berburu ikan, baik untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri. Sedangkan bagi pengusaha yang bergerak di industri kehutanan, sungai ini merupakan sarana untuk mengalirkan kayu-kayu gelondongan yang telah ditebang.

Seiring dengan meningkatnya pembangunan, telah banyak bermunculan perusahaan- perusahaan/industri-industri di sepanjang tepian Sungai Barito.

Di dalam wilayah perairan ini pula terdapat kegiatan-kegiatan pelabuhan lainnya seperti pelabuhan khusus, dermaga khusus industri perkayuan dan umum, dermaga khusus penumpukan batu bara dan lain-lain. Sungai merupakan salah satu infrastruktur alami untuk sarana transportasi.

“Saat ini Sungai Barito memegang peranan penting dalam dunia logistik dan pariwisata Kalsel. Alur pelayaran dan pengangkutan komoditas pangan dan tambang 80 persen lebih melalui logistik perairan,” tegasnya. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan