Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

AYO BONGKAR!

×

AYO BONGKAR!

Sebarkan artikel ini
andi nurdin lamudin1. FOTO SALAM
andi nurdin lamudin

Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN

Suasana akhir Agustus 2025 Indonesia kembali mendapat kontrol mahasiswa dan masyarakat, yang kembali melakukan aspirsi unjuk rasa. Karena masyarakat yang sedang krisis ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan, ternyata ada keinginan DPR justru ingin meningkatkan kesejahteraan mereka. Itu sangat berlawanan dan kurang setia kawan. Dimana banyak korban dari mahasiswa serta kendaraan roda dua serta roda empat, serta gedung-gedung DPR dan DPRD yang terbakar. Namun ternyata korban daripada anggota DPR juga dipecat, oleh partai politiknya. Keduanya mendapat kerugian dari kejadian itu. Jika masing-masing pihak mendapat kerugian, semestinya yang dicari adalah keduanya mendapat keuntungan atau kebaikan.

Kalimantan Post

Karena itu lagu Iwan Fals, yang sudah lama dikenal dan banyak yang mengerti arti lagunya, dapat dijadikan sebagai gambaran suasana kejadian demo mahasiswa dan masyarakat. “Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang. Kesedihan hanya tontonan,Bagi mereka yang diperkuda jabatan…..Oh ya oh ya bongkar…..oh ya oh ya bongkar! Sabar sabar sabar dan tunggu,Itu jawaban yang kami terima, ternyata kita harus turun ke jalan. Robohkan setan yang berdiri mengangkang. Oh ya oh ya bongkar!”

Penindasan serta kesewenang-wenangan, banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan, Hoi, hentikan hentikan jangan diteruskan,Kami muak dengan ketidak pastian dan Keserakahan. Di jalanan kami sandarkan cita-cita. Sebab di rumah tak ada lagi yang bisa dipercaya. Orang tua pandanglah kami sebagai manusia. Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta ..oh…oh.

Maka dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sudah semestinya cara DPR untuk bisa menerima saran dan pendapat oleh para pendemo atau mahasiswa, seharusnya lebih baik lagi. Seperti dipantau oleh media televisi seperti pada Kompas.com. Seharusnya cepat tanggap pada apa dan bagaimana para wakil mahasiswa dan perwakilan mereka atau LSM demo, dianggap sebagai upaya untuk “sampaikan pendapat” yang mana dengan demikian akan membuka dialog. Maka dialog itu bisa dilangsungkan dalam waktu yang lama karena terjadi proses tanya dan jawab. Serta perlunya fakta obyektif serta bagi mereka yang menyadari adanya kelemahan dalam hal program DPR serta kwalitasnya, tidak pantas untuk selalu mendapat kenaikan gajih dan tunjangan, maka semestinya itu di akui dan dengan kesadaran yang ikhlas. Jangan sampai mereka sudah masuk pada lembaga yang terhormat DPR kemudian mereka menjadi lupa dengan saran dan pendapat rakyat banyak, yang justru itu yang semestinya diperjuangkan. Karena posisi anggota DPR memang untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.

Baca Juga :  Raya dan Ribuan Cacing Ditubuhnya: Alarm Buram Perlindungan Anak

Kemudian hak yang diperjuangkan itu juga ada dampaknya pada masyarakat, artinya perjuangan pada program yang diperjuangkan digedung DPR memang terlaksana dengan baik di masyarakat. Anehnya ternyata mereka sebenarnya artis-artis yang telah menjadi anggota DPR, ternyata tidak cocok untuk menjadi anggota DPR. Jika kita melihat mereka yang dipecat oleh partai politiknya dan cara mereka berbicara untuk menanggapi apa dan bagaimana mereka mengkritik kinerja DPR atau DPRD.

Karena itu profesionalisme dalam kerja DPR atau DPRD memang perlu untuk diterapkan.Karena masih banyak yang siap berlaga untuk menjadi anggota DPR atau DPRD. Perlunya aturan diterapkan.

Iklan
Iklan