BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia mendorong optimalisasi potensi zakat di Kalimantan Selatan yang mencapai sekitar Rp2,8 triliun agar dapat menjadi instrumen strategis dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Baznad RI, Saidah Sakwan, saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas se-Kalimantan Selatan tahun 2025 yang digelar di Aula Jeddah Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Banjarbaru, Kamis (16/10/2025).
Dalam kegiatan yang juga dirangkai dengan peluncuran Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI) Wilayah Kalimantan Selatan tersebut, Saidah menegaskan potensi zakat di Kalsel belum sepenuhnya tergarap secara optimal.
“Potensi zakat di Kalimantan Selatan cukup besar, mencapai sekitar Rp2,8 triliun. Namun belum semua sektor tergarap, seperti pertanian, perkebunan, hingga jasa. Padahal zakat dapat menjadi instrumen efektif untuk mempercepat kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Menurut Saidah, meskipun Kalsel saat ini tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah kedua di Indonesia, masih terdapat sekitar 129 ribu warga yang perlu dientaskan. Dana zakat yang dikelola dengan baik dan kolaboratif, katanya, diyakini mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan tersebut.
“Kita ingin agar zakat yang dihimpun dari masyarakat Kalimantan Selatan benar-benar kembali untuk kesejahteraan masyarakat di daerah ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Kalsel, H Irhamsyah Safari, menyampaikan Rakorda kali ini merupakan tindak lanjut dari Rakornas Baznas di Jakarta yang menghasilkan sembilan resolusi penguatan tata kelola zakat untuk mendukung Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Irhamsyah juga melaporkan capaian kinerja Baznas Kalsel hingga Oktober 2025. Dari target pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sebesar Rp105,7 miliar, telah terealisasi Rp73,5 miliar atau 74 persen, dengan penyaluran mencapai Rp55,1 miliar atau 70 persen dari target tahun berjalan.
“Kami optimistis hingga akhir tahun target pengumpulan dan penyaluran dapat tercapai maksimal. Capaian ini tidak lepas dari sinergi antara Baznas kabupaten/kota dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Selain itu, Baznas RI juga mencatat hasil Indeks Zakat Nasional dan Kajian Dampak Zakat 2024 untuk BAZNAS Provinsi Kalsel dengan skor 0,56, menunjukkan tata kelola dan dampak zakat yang baik, terutama dalam meningkatkan kemandirian mustahik menjadi muzakki.
Rakorda Baznas se-Kalimantan Selatan berlangsung selama tiga hari, 15–17 Oktober 2025, dan turut diisi dengan penyerahan Anugerah BAZNAS Kinerja Tahun 2024–2025 serta penyaluran simbolis ZIS dan program pemberdayaan umat.(Adv/dev/KPO-3)