BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memastikan akan melakukan penyesuaian besar-besaran terhadap program pembangunan menyusul berkurangnya transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Gubernur Kalsel, H. Muhidin menegaskan bahwa kondisi ini harus disikapi dengan bijak agar tidak mengganggu kepentingan masyarakat.
Muhidin mengungkapkan, pemangkasan TKD tahun ini cukup signifikan. Untuk provinsi saja berkurang sekitar Rp2,2 triliun lebih. Sementara di kabupaten/kota juga cukup besar.
“Yang paling tinggi Kabupaten Tanah Bumbu, hampir 49 persen, provinsi 48 persen, dan yang paling rendah Hulu Sungai Tengah, 11 persen,” ucapnya usai rapat koordinasi bersama bupati dan walikota se-Kalsel melalui Focus Group Discussion (FGD), Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, dampak dari pengurangan tersebut langsung terasa pada rencana pembangunan daerah.
Sebelumnya seluruh SKPD sudah menyusun anggaran, baik untuk belanja pegawai maupun belanja program pembangunan.
“Karena transfer pusat ini menurun, otomatis pendapatan kita ikut berkurang. Jadi perlu penyesuaian, mana yang harus dikurangi, mana yang harus diprioritaskan,” jelasnya.
Muhidin menekankan, kepala daerah harus cermat dalam mengatur alokasi anggaran. Pekerjaan penting tetap dilaksanakan, namun bila menelan biaya besar bisa dialihkan ke sistem multiyears.
“Dengan begitu proyek bisa berkelanjutan dan dilanjutkan pada 2026 ketika dana masuk kembali. Ini penting agar pembangunan tidak terhenti total,” tambahnya.
Gubernur yang dikenal sebagai sosok merakyat ini pun menegaskan bahwa langkah penyesuaian harus memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terjaga.
“Penurunan TKD jangan sampai mengganggu pelayanan dasar untuk rakyat. Itu yang utama. Karena itu, kita minta kepala daerah memfokuskan pada program prioritas yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat,” katanya.
Ia juga menekankan, koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota akan terus diperkuat untuk menghadapi kondisi ini.
“Kita harus tetap optimis. Dengan manajemen keuangan yang baik, meski ada pengurangan dana transfer, pembangunan di Kalsel tetap bisa berjalan,” tutupnya. (sfr/KPO-4)