BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menegaskan agar manajemen Bank Kalsel segera melakukan evaluasi total dan menjatuhkan sanksi kepada pihak yang lalai, menyusul terjadinya kesalahan penginputan data yang sempat memicu kegaduhan publik hingga menjadi perhatian nasional. Ia menegaskan, kekeliruan tersebut sepenuhnya terjadi di internal Bank Kalsel dan tidak melibatkan pihak eksternal, sehingga harus menjadi pelajaran penting bagi bank daerah tersebut dalam menjaga kredibilitas dan profesionalitas.
Gubernur menyebut insiden ini turut berdampak pada persepsi publik terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai pemegang saham pengendali. Karena itu, ia meminta manajemen untuk memperkuat sistem pengawasan dan memastikan standar operasional dipatuhi di seluruh lini. “Kesalahan ini telah menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Saya minta dilakukan evaluasi menyeluruh dan pemberian sanksi terhadap pihak yang lalai,” tegas Muhidin di Banjarbaru, Rabu (29/10).
Peristiwa salah input data tersebut mendapat beragam respons masyarakat, terutama melalui platform digital. Warga menilai peristiwa ini mencerminkan lemahnya sistem kontrol internal dan mendesak adanya pembenahan serius demi menjaga kepercayaan publik kepada lembaga perbankan milik daerah tersebut. Banyak yang berharap Bank Kalsel tidak hanya memberikan klarifikasi, tetapi juga menunjukkan langkah nyata dalam memperbaiki proses dan tata kelola.
Direktur Operasional Bank Kalsel, Abdurahim Fiqry, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran internal, memperbaiki mekanisme kerja, serta meningkatkan prosedur verifikasi pelaporan. Menurutnya, Bank Kalsel secara berkelanjutan melakukan pembenahan sistem dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat. “Kami telah melakukan peninjauan internal secara menyeluruh. Pembenahan terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bank Kalsel berkomitmen memperkuat pengawasan operasional, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, dan memodernisasi sistem digital perbankan guna mencegah kesalahan teknis maupun administratif di kemudian hari. Publik berharap momentum ini benar-benar menjadi titik evaluasi strategis dan bukan sekadar formalitas, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Bank Kalsel semakin kokoh dan citra lembaga keuangan daerah tetap terjaga.(ADV/KPO-1)














