Rantau, KP – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2025 yang dipusatkan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Selasa (7/10), menjadi panggung penting bagi penguatan komitmen pemerintah daerah terhadap hak-hak anak.
Dalam acara tersebut, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin mengukuhkan Bupati Tapin H. Yamani, S.Ak., M.M. bersama Ketua TP PKK Tapin Hj. Faridah Yamani sebagai Ayah dan Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Tapin Tahun 2025. Prosesi serupa juga dilakukan kepada bupati, wali kota, serta ketua PKK dari seluruh kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan.
Perayaan HAN tahun ini mengusung tema “Anak Hebat, Banua Kuat, Menuju Indonesia Emas 2045”. Hadir dalam kegiatan itu Bunda FAD Provinsi Kalsel Hj. Fathul Jannah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta jajaran Tim Penggerak PKK, termasuk Wakil Ketua PKK Tapin Hj. Hartati Juanda.
Gubernur Muhidin menegaskan, meski secara nasional HAN diperingati setiap 23 Juli, keterlambatan pelaksanaan di Kalsel tidak mengurangi makna dari perayaan tersebut.
“Yang penting bagaimana kita terus memastikan anak-anak mendapatkan haknya secara utuh,” ujarnya.
Ia menekankan, peringatan HAN bukan sekadar seremoni, tetapi momentum reflektif untuk memastikan anak-anak mendapat jaminan hak hidup, tumbuh, berkembang, dan terlindungi dari diskriminasi maupun kekerasan.
“Kita harus memastikan anak-anak bisa bersekolah, memiliki akta kelahiran, tumbuh dalam lingkungan yang ramah, dan memiliki ruang untuk bersuara,” kata Muhidin.
Ia pun meminta seluruh kepala daerah hingga pemerintah desa serius memberi perhatian pada tumbuh kembang anak sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
Bupati Tapin H. Yamani menilai penobatan dirinya dan Ketua TP PKK Tapin sebagai Ayah dan Bunda FAD bukan sekadar simbol, melainkan penegasan komitmen pemerintah kabupaten dalam mendukung program perlindungan anak.
“Kehadiran kami di sini adalah bentuk dukungan nyata terhadap sinergi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang sangat peduli pada anak-anak, khususnya di Tapin,” ujar Yamani.
Menurutnya, anak-anak harus ditempatkan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek. Ia menegaskan, pemerintah daerah Tapin akan terus memperkuat kebijakan dan program untuk memastikan generasi muda tumbuh sehat, cerdas, dan terlindungi.
Pengukuhan Ayah dan Bunda FAD ini diharapkan mampu memperkuat jejaring advokasi dan partisipasi anak di tingkat daerah.
Dengan dukungan penuh kepala daerah, Forum Anak Daerah bisa lebih leluasa menyuarakan aspirasi, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan yang berpihak pada anak.
Peringatan HAN di Loksado kali ini bukan hanya menegaskan kepedulian pemerintah terhadap hak-hak anak, tetapi juga menjadi pengingat bahwa keberhasilan Indonesia Emas 2045 berawal dari anak-anak hari ini.(abd/rel/K-6)