BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kasus dugaan keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan pelajar di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), terus menjadi sorotan publik.
Berdasarkan data terbaru hingga Sabtu (11/10/2025) pukul 00.00 WITA, tercatat 91 korban yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari salah satu penyedia jasa katering MBG.
Dari jumlah tersebut, 44 orang sudah diperbolehkan pulang, sementara 47 pasien lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Ratu Zaleha Martapura.
Gejala yang dialami para siswa meliputi mual, muntah, hingga pusing. Selain siswa SD, SMA, dan Madrasah, seorang kepala sekolah juga dilaporkan turut menjadi korban.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel dari Fraksi PKS, Habib Umar Hasan Alie Bahasyim, menegaskan perlunya investigasi menyeluruh.
“Kami sepakat investigasi hingga pengusutan harus dilakukan. Jangan sampai tujuan mulia program MBG justru tercoreng oleh kelalaian dalam pengolahan maupun penyajian makanan,” tegas Habib Umar di Banjarmasin, Minggu (12/10).
Habib Umar juga mengapresiasi langkah cepat penanganan medis yang dilakukan RSUD Ratu Zaleha serta kepedulian anggota DPR RI Hj Mariana yang langsung meninjau kondisi korban di lapangan.
Ia menekankan, program MBG tetap harus berjalan sesuai tujuan, yakni memberikan makanan sehat dan bergizi bagi siswa, namun dengan pengawasan lebih ketat.
Kasus ini menjadi catatan penting bagi evaluasi menyeluruh program MBG, mulai dari kualitas pengawasan, mekanisme pengolahan makanan, hingga distribusinya ke sekolah-sekolah
“Pihak katering harus memahami mekanisme pengolahan makanan yang baik dan sesuai standar. Selain itu, tenaga pendamping kesehatan dan ahli gizi wajib bekerja profesional agar tidak terjadi kasus serupa di masa depan,” tambahnya. (fin/KPO-1)