KUALA KAPUAS, Kalimantanpost.com – Sedikitnya ada tujuh alasan protes ormas Kapakat Dayak Kapuas memprotes pembangunan pertokoan kawasan Betang Bukit Ngalangkang, di Kota Kuala Kapuas.
“Pertama, di situ ada situs bersejarah bagi Kabupaten Kapuas dan Kalteng, bahkan nasional yang perlu dilestarikan,” kata Risben Asmin melalui Ketua Umum Aliansi Dayak Bersatu Megawati, Rabu (1/10/2025).
Kedua, adanya bangunan betang simbol adat Dayak yang harua dijaga kesakralannya.
Kemudian diyakini adanya pertokoan itu dapat merusak, mengurangi, mempersempit lokasi cagar budaya Dayak. Tidak sejalan, tidak seirama dengan simbol adat Dayak Huma Betang.
Selanjutnya toko dapat melindungi/menutup pandangan terhadap bangunan atau situs Huma Betang yang ada. Sehingga bila ada pengunjung atau wisatawan ingin melihat betang harus mencari-cari jalan masuk. Tidak bisa lagi terlihat dari kejauhan.
Poin ke-6, adanya bangunan pertokoan meski dengan berbagai dalih tidak sesuai dengan aturan kebiasaan kepatutan layaknya budaya Dayak.
Terakhir, dapat menurunkan citra harkat dan martabat Huma Betang simbol adat Dayak.
“Sebab akan terkesan huma betang dipinggirkan, dilecehkan dan dilupakan, karena mementingkan sisi pembangunan lainnya,” imbuh Mega.
Diharapkan bila ingin membangun di kawasan itu harus sesuai dengan peruntukan pelestarian situs budaya Dayak.(drt/KPO-4).
