Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
EkonomiHEADLINE

Investasi Kalsel Semester I 2025 Tembus Rp16,38 Triliun, Singapura Dominasi PMA

×

Investasi Kalsel Semester I 2025 Tembus Rp16,38 Triliun, Singapura Dominasi PMA

Sebarkan artikel ini
IMG 20251027 WA0046
Kepala Dinas PMPTSP Kalsel, Endri . (Kalimantanpost.com/repro mc kalsel).

‎‎BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Provinsi Kalimantan Selatan terus menunjukkan performa positif dalam sektor investasi.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kalsel, total realisasi investasi pada Semester I Tahun 2025 mencapai Rp16,38 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp12,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,5 triliun.

‎Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Kalsel, Endri, mengatakan capaian tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di daerah yang terus membaik.

‎“Realisasi ini menjadi bukti bahwa Kalsel semakin menarik bagi investor, baik domestik maupun asing,” ujarnya di Banjarbaru, Senin (27/10/2025).

Kalimantan Post

Dukungan pemerintah daerah dalam penyederhanaan perizinan dan percepatan layanan investasi menjadi faktor penting dalam pencapaian ini.

‎Endri menjelaskan, capaian investasi Semester I 2025 telah melampaui target RPJMD sebesar 112,61 persen dan mencapai 54,13 persen dari target nasional (BKPM).

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pelaku usaha yang konsisten menjaga stabilitas ekonomi dan kepastian berusaha.

‎”Kami terus memperkuat kerja sama lintas sektor dan melakukan pendampingan kepada investor agar seluruh proyek berjalan lancar, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

‎Dari sisi lokasi, Kabupaten Tanah Bumbu mencatat realisasi investasi tertinggi dengan nilai Rp3,54 triliun, sementara Kota Banjarmasin menjadi daerah dengan jumlah proyek terbanyak, yakni 3.066 proyek.

‎Pada kategori PMA, Kabupaten Kotabaru menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp1,4 triliun, disusul oleh sejumlah proyek yang didominasi oleh investor asal Singapura dengan total investasi mencapai Rp2,1 triliun dari 225 proyek.

‎Sektor pertambangan masih menjadi penyokong utama investasi di Kalsel dengan nilai Rp3,09 triliun, sementara sektor perdagangan dan reparasi menempati posisi teratas dalam jumlah proyek, yakni 3.131 proyek.

‎”Kami tetap mendorong diversifikasi sektor investasi agar tidak hanya bergantung pada tambang. Potensi industri pengolahan, energi baru terbarukan, dan pariwisata juga terus kami promosikan,” kata Endri.

‎Pemprov Kalsel, lanjutnya, akan terus memperkuat upaya digitalisasi perizinan dan meningkatkan layanan melalui sistem Online Single Submission (OSS) agar proses penanaman modal semakin cepat, transparan, dan efisien.

‎“Harapan kami, tren positif ini dapat berlanjut hingga akhir 2025, sekaligus menjadi kontribusi nyata Kalsel dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. (adv/dev/KPO-4)


Baca Juga :  Pasokan Terganggu Sebabkan Harga Bawang Merah dan Putih Melonjak
Iklan
Iklan