JAKARTA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan kesiapannya mendukung penuh program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.
Komitmen tersebut disampaikan Gubernur melalui Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo, saat tampil sebagai panelis dalam program CNN Indonesia Newsroom bertajuk “Bicara Soal Ketahanan Pangan” di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Dalam forum itu, Wagub Edy menegaskan, Kalteng merupakan salah satu provinsi strategis yang ditunjuk pemerintah pusat untuk melaksanakan program cetak sawah baru dan optimasi lahan.
Program tersebut, kata dia, menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan menuju swasembada pangan dari daerah.
“Pemprov Kalteng mendukung sepenuhnya program Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kami berkomitmen bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk petani dan mahasiswa, agar program ini berjalan sukses,” ujar Wagub Edy.
Menurutnya, realisasi program cetak sawah di Kalteng sudah menunjukkan progres positif. Dari target 71 ribu hektare, lebih dari 53 persen telah terealisasi. Proses pembukaan lahan pun terus dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk swasta, untuk mempercepat capaian target.
Pihaknya terus mempercepat pembukaan lahan dan kegiatan optimasi agar target cetak sawah dapat tercapai sesuai rencana. Upaya ini dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak ketiga, untuk memperkuat sinergi di lapangan.
“Saat ini, sebagian lahan sudah siap tanam, dan kami optimistis seluruh target dapat terealisasi sesuai jadwal,” ucap Wagub Edy.
Ia juga menyampaikan pesan khusus dari Gubernur Agustiar Sabran agar masyarakat Kalteng bersatu mendukung pelaksanaan program nasional tersebut. Kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat, kata dia, harus dijawab dengan kinerja nyata.
“Gubernur berpesan agar seluruh masyarakat Kalteng bersatu dan berperan aktif menyukseskan program ketahanan pangan nasional,” katanya.
“Kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat harus dijawab dengan kerja nyata agar daerah ini mampu berkontribusi besar terhadap terwujudnya swasembada pangan nasional,” papar Wagub Edy.
Meski progres berjalan baik, dia tak menampik masih ada sejumlah tantangan di lapangan. Salah satunya terkait karakteristik lahan di Kalteng yang didominasi rawa dan gambut, berbeda dengan lahan di Pulau Jawa. Kondisi itu menuntut perencanaan dan kajian yang lebih mendalam sebelum lahan digarap.
“Kami telah melakukan Survei Investigasi Desain (SID) secara komprehensif untuk memastikan lahan yang tidak sesuai, khususnya bagi pertanian padi, tidak digarap. Langkah ini penting guna menjaga ekosistem lingkungan sekaligus menghormati kearifan lokal,” jelasnya.
Untuk mempercepat pelaksanaan program, Pemprov Kalteng kini melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani, mahasiswa, hingga sektor swasta. Pemerintah daerah juga telah membentuk Satuan Pangan, sebagai langkah konkret memperkuat koordinasi dan pengawasan di lapangan.
Disebutkan, terkait hal itu semua pihak diibatkan secara langsung dalam pelaksanaan program ini. Pemprov Kalteng juga membentuk Satuan Pangan untuk mendukung kegiatan cetak sawah dan optimasi lahan.
“Mahasiswa dan kelompok tani (Gapoktan) turut berperan aktif dalam setiap tahapan kegiatan,” tukasnya.(drt/ist/KPO-4).
