MARTAPURA, Kalimantanpost.com – Jumlah korban dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Martapura terus bertambah. Hingga pukul 17.10 Wita, tercatat 37 orang telah menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura, dan kemungkinan masih akan bertambah.
Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli, kepada awak media membenarkan adanya peristiwa dugaan keracunan tersebut. Ia menyebut, penyelidikan sementara mengarah ke salah satu sekolah, yakni MI Assalam Martapura.
“Sementara kita akan melakukan penyelidikan di salah satu sekolah, di Assalam Martapura. Kita sudah mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium guna mengetahui penyebab pastinya,” ujar AKBP Fadli.
Gejala yang dialami para korban antara lain pusing, mual, muntah, serta nyeri perut seperti ditusuk-tusuk. Kapolres menyampaikan ada kepala sekolah yang juga turut menjadi korban dan kini dirawat di rumah sakit.
“Sampel makanan sudah kami sita dan akan segera dites di laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya. Berdasarkan keterangan dokter, jumlah pasien kemungkinan akan bertambah, karena ada yang gejalanya muncul lebih lambat,” jelasnya.
Pihak RSUD Raza Martapura saat ini masih terus menerima pasien baru dengan gejala serupa. Para tenaga medis dikerahkan untuk memberikan penanganan intensif bagi korban, baik siswa maupun tenaga pendidik.
Perkembangan kasus dugaan keracunan massal ini masih terus dipantau oleh pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. (Ant/KPO-3)