SAMARKAND, Kalimantanpost.com – Hari ini, Kamis (30/10), Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev secara resmi membuka sesi ke-43 Konferensi Umum UNESCO, yang diadakan untuk pertama kalinya dalam empat puluh tahun di luar Paris — di kota kuno Samarkand.
Penyelenggaraan forum global bergengsi ini menandai pengakuan bersejarah atas posisi internasional Uzbekistan yang semakin kuat, komitmennya terhadap nilai-nilai UNESCO, dan kontribusinya dalam mempromosikan dialog global, perdamaian, dan pelestarian budaya.
Dalam sambutannya Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev menyoroti posisi strategis Uzbekistan sebagai jembatan antara Timur dan Barat, serta komitmen kuat terhadap agenda UNESCO. Menurutnya signifikasi UNESCO selama 80 tahun sebagai pendorong pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, seni, dan informasi telah memberikan banyak pengakuan terhadap Warisan Budaya Uzbekistan yaitu Samarkand, Khiva, Bukhara, Shahrisabz, serta koridor ZarafshanKarakum, Tien Shan Barat, dan Gurun Turan kini masuk Daftar Warisan Dunia; 20 lebi warisan tak benda (Shashmaqom, Katta Ashula, tarian Lazgi dan lainnya.
Untuk itu dirinya konferensi ini mampu mewujudkan Inisiatif Pendidikan Inklusif & AI berupa Usulan Platform UNESCO untuk Pendidikan Inklusif, World Summit on Vocational Education, model “School of Artificial Intelligence”, serta forum etika AI.
Sesi ke-43 Konferensi Umum UNESCO diikuti oleh 5000 peserta dari 200 negara dengan total 150 acara hingga 13 November yang didedikasikan untuk isu-isu strategis di bidang pendidikan, sains, budaya, ekologi, teknologi, dan komunikasi.
Sejumlah organisasi internasional berpartisipasi dalam konferensi yang digelar di kawasan Silk Road Samarkand Congress Hall ini. Tamu-tamu terhormat antara lain Presiden Serbia Aleksandar Vučić, Presiden Slovakia Peter Pellegrini, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, dan para pemimpin dunia lainnya juga hadir.
Perwakilan UNESCO dari Indonesia juga terlihat mengikuti kegiatan sejak tanggal 27 Oktober 2025.
UNESCO, yang didirikan pada tahun 1945, adalah badan khusus PBB yang didedikasikan untuk memperkuat perdamaian dan keamanan melalui kerja sama internasional di bidang pendidikan, sains, dan budaya.
Uzbekistan menjadi anggota UNESCO pada tahun 1993, dan pada tahun 1996, kantor perwakilan organisasi tersebut dibuka di Tashkent — menandai babak baru dalam kemitraan jangka panjang negara tersebut dengan UNESCO.
Sebelum meresmikan Konferensi Umum UNESCO, Presiden Shavkat Mirziyoyev juga terpantau mengunjungi makam Imam Bukhari sekaligus menyaksikan perkembangan finalisasi pembangunan Kompleks Masjid Imam Bukhari diatas lahan 40 hektar dan mampung menampung 10.000 jamaah.
Kalimantan Post yang diwakili Rofi Eka Shanty, terpilih menjadi satu-satunya media yang meliput agenda penting ini dari 100 media dari 70 negara.
Keterangan photo :
Presiden Shavkat Mirziyoyev saat berpidato pada Peresmian Konferensi Umum UNESCO Sesi ke-43
Presiden Shavkat Mirziyoyev berziarah ke makam Imam Bukhari sebelum meresmikan Konferensi Umum UNESCO Sesi ke-43.(Rof/KPO-1)














