BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (UNISKA) melalui Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), baru-baru ini melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengucapan bahasa Inggris anak-anak di Panti Asuhan Putera Bonang, Kelurahan Sei Bilu. Program ini sukses mengatasi kendala akses pendidikan berkualitas yang selama ini dihadapi anak-anak di panti asuhan tersebut.
Pelatihan yang dilakukan berfokus pada teknik repetition drill dan corrective feedback untuk meningkatkan akurasi pengucapan bahasa Inggris. Selain itu, program ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam setiap sesi pembelajaran, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan motivasi lebih bagi anak-anak dalam belajar.
Program ini melibatkan 16 anak usia 15-18 tahun, yang sebelumnya menghadapi kesulitan dalam penguasaan bahasa Inggris, terutama dalam hal pengucapan yang jelas dan akurat. Melalui latihan terstruktur, mereka berhasil meningkatkan kemampuan berbicara mereka secara signifikan.
Hasil dari program ini sangat menggembirakan. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test, terlihat adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan pengucapan peserta. Skor rata-rata pre-test yang semula hanya 54,375, melonjak menjadi 78,125 setelah mengikuti pelatihan. Peningkatan ini membuktikan bahwa metode yang diterapkan, yaitu repetition drill dan corrective feedback yang dipadukan dengan nilai-nilai Islami, efektif dalam meningkatkan keterampilan bahasa Inggris anak-anak sekaligus memotivasi mereka untuk belajar lebih giat.
“Keberhasilan dalam mengajar bahasa Inggris berbicara tidak hanya bergantung pada materi yang diajarkan, tetapi juga pada metode dan strategi yang diterapkan, terutama dalam memberi kesempatan praktik yang berulang dan terarah,” ujar Hartatya Novika, M.Pd., Ketua Program Pengabdian.
“Pengintegrasian nilai-nilai Islami dalam pelatihan ini juga sangat penting untuk meningkatkan semangat belajar mereka,” tambahnya.
Metode pengajaran yang digunakan tidak hanya mengedepankan teknik drill, tetapi juga memberikan umpan balik langsung (corrective feedback) untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pengucapan yang dilakukan peserta. Hal ini memberikan pengalaman belajar yang nyata, di mana anak-anak dilatih untuk berbicara dengan percaya diri.
“Saya merasa lebih percaya diri sekarang saat berbicara dalam bahasa Inggris,” ungkap salah satu peserta pelatihan.
“Pendekatannya sangat membantu saya memahami cara berbicara yang benar dan juga menambah semangat belajar.”
Salah satu aspek unik dari program ini adalah integrasi nilai-nilai Islami dalam setiap sesi pembelajaran. Hal ini tidak hanya memperkuat keterampilan bahasa Inggris mereka, tetapi juga memberikan landasan moral yang penting bagi anak-anak, sehingga mereka merasa lebih dekat dengan pelajaran yang diberikan.
“Dengan pendekatan berbasis Islam, kami tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris, tetapi juga membentuk karakter anak-anak yang berakhlak mulia. Ini penting agar mereka tidak hanya cerdas dalam bahasa, tetapi juga baik dalam perilaku,” ujar Lailatul Kodriyah, Ph.D., salah satu anggota tim pengabdian.
Program ini tidak hanya berhasil berkat dedikasi dari tim pengabdian yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UNISKA, tetapi juga karena kolaborasi yang solid antara pihak pengelola Panti Asuhan Putera Bonang dan pihak sekolah. Dukungan dari berbagai pihak ini sangat penting untuk keberlanjutan program agar anak-anak di panti asuhan terus mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
“Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat, termasuk pengelola panti asuhan dan sekolah. Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi contoh untuk program serupa yang lebih luas,” kata Nurhasanah, M.Pd, anggota tim pengabdian.
Menatap Masa Depan yang Lebih Baik
Program pengabdian ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi anak-anak di Panti Asuhan Putera Bonang. Selain meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, program ini juga bertujuan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi mereka yang kurang beruntung.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap anak-anak di panti asuhan memiliki peluang yang sama untuk berkembang, baik dalam bidang bahasa maupun dalam kehidupan sehari-hari, dengan berpegang pada nilai-nilai Islam yang mengajarkan kedisiplinan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab,” tutup Fatimatul Zahra, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNISKA yang turut terlibat dalam pengabdian ini.
Dewi Nur Kumala Sari, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNISKA, yang juga merupakan anggota tim pengabdian, menyatakan, “Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari program ini. Melihat langsung perkembangan anak-anak di Panti Asuhan Putera Bonang, terutama dalam kemampuan pengucapan bahasa Inggris mereka, memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam pembelajaran membuat mereka merasa lebih dekat dan termotivasi untuk belajar. Semoga program ini terus berlanjut dan membawa manfaat jangka panjang bagi mereka.”
Dengan keberhasilan ini, diharapkan lebih banyak program serupa yang menggabungkan teknik pengajaran modern dengan nilai-nilai moral dan agama, memberikan dampak positif bagi pendidikan anak-anak di Indonesia. (KPO-1)