BANJAR, Kalimantanpost.com – Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) terus menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola pendidikan tinggi yang berorientasi pada masa depan. Komitmen itu diwujudkan melalui Workshop Perumusan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS) Tahun 2025 yang digelar di Aula Kampus UNUKASE pada Selasa (7/10/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai unsur penting, mulai dari pimpinan universitas, dekan, dosen, mahasiswa, hingga mitra eksternal. Forum ini menjadi ruang strategis untuk menggali ide, kritik, dan masukan dalam menyusun arah baru UNUKASE yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
Mewakili Rektor, Wakil Rektor I UNUKASE, Dr H Jarkawi, MMPd, membuka kegiatan sekaligus menekankan pentingnya pembenahan berkelanjutan di lingkungan kampus. Menurutnya, perubahan bukan sekadar keharusan administratif, melainkan bagian dari proses menuju universitas yang adaptif dan progresif.
“Kita terus berbenah, dan salah satu yang kita benahi adalah visi, misi, tujuan, dan strategi universitas, dokumen ini bukan hanya formalitas, tapi arah yang menuntun kita melangkah,” ujar Jarkawi dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan penyusunan ulang VMTS kali ini tidak lepas dari beragam masukan yang diterima kampus. Salah satunya, kritik terhadap visi lama yang dinilai terlalu menitikberatkan pada riset tanpa menonjolkan peran pendidikan dan pengabdian masyarakat sebagaimana hakikat Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Ada yang terang-terangan menyampaikan kenapa visi UNUKASE seolah hanya berfokus pada riset, padahal Tri Dharma mengajarkan keseimbangan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Nah, di sinilah kita belajar untuk memperbaikinya bersama,” ungkapnya.
Workshop yang menghadirkan Dr Novitasari, ST, MT, dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai narasumber ini juga mengulas pentingnya keterkaitan antara VMTS dan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Pendekatan ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi nyata di masyarakat.
Selama forum berlangsung, para peserta aktif memberikan pandangan tentang pembaruan dokumen strategis kampus. Beberapa poin penting yang menjadi sorotan antara lain perlunya visi yang lebih inspiratif dan futuristik, misi yang mencerminkan tata kelola dan kearifan lokal, serta tujuan yang dapat diukur secara konkret sesuai dengan indikator kinerja universitas.
Selain itu, UNUKASE juga menegaskan pentingnya keterlibatan semua fakultas dan program studi untuk menurunkan visi universitas ke dalam bentuk nyata di bidang masing-masing. Fokusnya, pada kontribusi terhadap pembangunan pedesaan dan penguatan karakter keislaman yang moderat sebagai ciri khas universitas berbasis Nahdlatul Ulama.
Melalui langkah-langkah sistematis seperti analisis SWOT, penyusunan nilai dasar, validasi publik, hingga evaluasi berkala, UNUKASE ingin memastikan VMTS yang dihasilkan tidak sekadar menjadi dokumen, melainkan menjadi arah nyata dalam mewujudkan kampus unggul yang berdaya saing dan berakar kuat pada nilai-nilai ke-NU-an.
“Kami ingin UNUKASE menjadi universitas yang benar-benar hidup di tengah masyarakat, visi dan misi yang kita rumuskan hari ini bukan hanya untuk akreditasi, tetapi untuk memastikan setiap langkah kita memberi manfaat nyata,” tutup Jarkawi.
Dengan digelarnya workshop ini, UNUKASE kembali menegaskan diri sebagai perguruan tinggi yang responsif, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan pendidikan modern tanpa meninggalkan akar budaya dan nilai religius khas Kalimantan Selatan. (nug/KPO-3)
