BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Fenomena banjir rob kembali terjadi di wilayah Banjarmasin Utara, khususnya di kawasan Alalak Selatan dan Alalak Tengah, Rabu (12/11/2025) dini hari.
Air pasang tinggi dengan ketinggian mencapai sekitar 2,7 meter di atas permukaan laut (MDPL) sempat menggenangi sejumlah titik permukiman antara pukul 01.00 hingga 04.00 Wita, sebelum akhirnya surut menjelang pagi.
Camat Banjarmasin Utara Noorahmawati mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari beberapa lurah mengenai kejadian tersebut. Karena terjadi pada waktu dini hari, sebagian besar warga tidak menyadari adanya genangan.
“Banjir rob dini hari tadi memang berlangsung singkat, tapi kami tetap meminta warga untuk siaga. Cuaca dan pasang air sungai masih fluktuatif, sehingga perlu kewaspadaan, terutama di wilayah bantaran sungai,” ujarnya, Rabu pagi.
Meski air cepat surut dan tidak menimbulkan kerusakan berarti, kecamatan tetap mengambil langkah antisipatif dengan mengeluarkan imbauan resmi agar warga tidak lengah menghadapi potensi rob berikutnya.
Sebagai tindak lanjut, Kelurahan Alalak Tengah mengeluarkan surat imbauan bernomor 300.2/84/Alteng, tertanggal 11 November 2025, yang ditandatangani oleh Lurah Muhammad Noor Ariansyah, S.STP.
Surat tersebut ditujukan kepada seluruh Ketua LPMK, RT, dan RW agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, angin kencang, serta potensi banjir rob di wilayah masing-masing.
Dalam imbauan itu, Lurah meminta seluruh perangkat wilayah untuk mengaktifkan koordinasi dengan aparat keamanan dan Satlinmas, menghidupkan kegiatan siskamling, menjaga kebersihan saluran air, serta mengamankan peralatan elektronik dan mematikan kompor saat meninggalkan rumah.
Ketua RT dan RW juga diminta meneruskan imbauan ini kepada seluruh warga.
“Kami mengimbau seluruh warga untuk menjaga kebersihan dan tetap waspada, karena puncak pasang dapat mencapai tiga meter di atas permukaan laut,” tulis Lurah dalam surat tersebut.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Banjarmasin, puncak pasang air laut diperkirakan terjadi dalam tiga fase sepanjang November 2025. Fase pertama pada 1–10 November dengan ketinggian 2,5–3,0 meter MDPL, fase kedua pada 11–16 November dengan puncak 3,0 meter MDPL, dan fase ketiga pada 21–29 November dengan kisaran 2,7–2,9 meter MDPL.
Ketinggian air tertinggi diprediksi terjadi pada 12–13 November, antara pukul 01.00 hingga 03.00 Wita, dengan potensi genangan di wilayah Alalak Selatan, Alalak Tengah, Sungai Andai, dan Kelayan Barat.
Noorahmawati menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD, para lurah, serta RT/RW untuk memantau kondisi lapangan dan memperkuat sistem peringatan dini.
“Langkah kami bukan hanya reaktif saat rob datang, tetapi juga preventif. Kami ingin masyarakat siap lebih dulu,” ucapnya.
Kecamatan juga mengingatkan warga agar menaruh barang berharga di tempat tinggi, tidak parkir di tepi sungai, serta mengikuti jadwal pasang laut yang telah disampaikan melalui kanal resmi BPBD Kota Banjarmasin.
Pemerintah Kota Banjarmasin menekankan pentingnya kewaspadaan kolektif menghadapi potensi rob dan cuaca ekstrem yang kerap terjadi di penghujung tahun.
Warga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak menutup drainase, serta segera melapor bila terjadi genangan di wilayahnya.
“Rob mungkin hanya berlangsung beberapa jam, tetapi dampaknya bisa besar jika diabaikan,” tegas Noorahmawati menutup pernyataannya. (sfr/KPO-4)














