Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Belum Berdiri, USTN Sudah Dilirik Akademisi Rusia untuk Kerja Sama Internasional

×

Belum Berdiri, USTN Sudah Dilirik Akademisi Rusia untuk Kerja Sama Internasional

Sebarkan artikel ini
IMG 20251110 WA0001 e1762747117921

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Meski pun belum resmi berdiri, Universitas Sains dan Teknologi Nusantara (USTN) yang tengah digagas di Kalimantan Selatan sudah mencuri perhatian dunia akademik internasional. Kampus ini dipersiapkan sebagai hasil penggabungan empat perguruan tinggi di bawah kepemimpinan Dr H Zairullah Azhar, yakni STMIK Indonesia Banjarmasin, Akparnas Banjarmasin, STIENAS Banjarmasin, dan STIKES Darul Azhar.

Gagasan besar pendirian USTN ini dipimpin oleh Prof Dr Muhammad Uhaib As’ad, MSi, yang menjabat sebagai Ketua Pendirian. Sejak awal, USTN dirancang sebagai kampus berorientasi global yang mengusung konsep integrasi ilmu, teknologi, dan nilai kemanusiaan untuk menjawab tantangan zaman.

Kalimantan Post

Menariknya, sebelum kampus ini resmi berdiri, akademisi asal Moskow, Rusia – Prof. Igor A. Matveev, Ph.D bersama rekannya Maria Volkhonova – telah menyatakan kesiapannya datang ke Indonesia pada bulan Desember mendatang. Keduanya akan menjalin komunikasi akademik sekaligus menjajaki kerja sama resmi dengan sejumlah perguruan tinggi, termasuk USTN dan Politeknik Indonesia Banjarmasin (Poltekin).

Rencana kerja sama ini akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang meliputi pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset dan publikasi ilmiah bersama, serta penyelenggaraan konferensi internasional rutin untuk membahas isu-isu aktual di bidang pendidikan, ekonomi, dan politik.

Langkah ini dinilai strategis seiring dengan resminya Indonesia bergabung dalam BRICS, kelompok kekuatan ekonomi baru dunia. Melalui jejaring akademik lintas negara, para akademisi Rusia ingin memahami karakter dan potensi Indonesia sebagai bagian dari BRICS, serta memperkuat kerja sama pendidikan dan penelitian antarnegara.

Menurut Prof Dr Muhammad Uhaib As’ad, kerja sama ini bukan hanya bentuk diplomasi akademik, tetapi juga langkah awal meletakkan fondasi USTN sebagai kampus bertaraf internasional sejak lahir.

Baca Juga :  Komitmen Mahasiswa ULM Menjaga Idealisme Politik di Tengah Apatisme Generasi Muda Terhadap Isu Kenegaraan

“USTN hadir sebagai simbol kolaborasi dan modernisasi pendidikan. Perguruan tinggi di era global tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus membangun jejaring kuat di dalam dan luar negeri,” ujar Uhaib.

Ia menegaskan, sinergi antara USTN, Poltekin Banjarmasin, dan mitra luar negeri seperti Rusia akan menjadi pijakan penting dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi Kalimantan yang berdaya saing global.

Uhaib juga mengungkapkan, tahun depan direncanakan sejumlah akademisi lain dari Rusia akan datang ke Indonesia untuk menjalin kerja sama serupa, baik dalam bidang penelitian, pertukaran akademik, maupun pengembangan program bersama yang berorientasi pada riset terapan dan publikasi internasional.

“Ini bukan sekadar kerja sama antaruniversitas, tetapi langkah awal menuju peradaban pendidikan yang lebih terbuka dan manusiawi,” tandasnya. (sfr/KPO-3)

Iklan
Iklan