PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Kolaborasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng bersama Gerakan Dayak Anti Narkoba (GDAN) melaksanakan pemulihkan Ponton dari perspektif kampung narkoba, Jum’at (7/11/2025).
Agenda dipimpin Plt.Kepala BNN Provinsi Kalteng, Kombes Pol Ruslan Abdul Rasyd, dan Ketua Umun GDAN Sadagori Henock Binti, didukung Unsur Forkompimda Kalteng dan BNNK Kota Palangka Raya, dengan personil 150 terdiri dari BNN, Kepolisian, Batamad dan lainnya melalui operasi di kawasan Ponton.
“Gerakan Dayak Anti Narkoba (GDAN) Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya untuk terus memerangi peredaran gelap narkoba di wilayah Ponton, Kota Palangka Raya”, tegas Ketua Umum GDAN Sadagori Henoch Binti, usai operasi gabungan.
Sadagori menjelaskan, GDAN bersama aparat dan masyarakat setempat melaksanakan fungsi sosialisasi dan imbauan agar warga Ponton ikut aktif melawan narkoba di lingkungannya.
“Kami melaksanakan fungsi yang bersifat sosialisasi dan imbauan. Kami mengingatkan seluruh warga Ponton bersama GDAN untuk memerangi narkoba,” ujar Sadagori.
Dalam operasi tersebut, GDAN menemukan fakta menarik. Warga sekitar, termasuk kalangan anak muda, ternyata tidak menyukai keberadaan pengedar atau bandar narkoba di lingkungan mereka.
“Bahkan anak-anak setempat sangat antusias memerangi narkoba. Warga sebenarnya tidak suka dengan keberadaan bandar narkoba di kawasan itu,” ungkapnya.
Melihat dukungan warga, GDAN berencana merancang konsep pemberdayaan masyarakat yang menekankan persatuan dan kearifan lokal sebagai pendekatan utama dalam memerangi narkoba.
“GDAN akan mencari dan merancang sebuah konsep agar bisa mempersatukan hati dan persepsi masyarakat, sehingga bersama-sama melawan narkoba,” ujar Ririn Binti.
Sementara itu Plt Kepala BNN Kalteng Ruslan menegaskan kolaborasi dengan masyarakat adat Dayak tersebut menjadi contoh nyata dukungan warga menjadikan kawasan Punton Bersinar (Bersih Narkoba).
Dan sangat setuju langkah GDAN bersama tokoh adat memberikan sanksi sosial dan adat bagi warga setempat yang diduga terlibat peredaran narkotika.
Sebagai bagian dari operasi damai, dan humanis itu, BNN melakukan pemeriksaan identitas dan test urine terhadap 53 warga. Dari jumlah itu 4 diantaranya positif narkoba, satu di diamankan mengaku sebagai pengguna. Kelimanya masuk rehabilitasi rawat inap dan rawat jalan.(drt/KPO-4).














