BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tim Ruhui Rahayu dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berhasil lolos ke babak final Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2025.
Final ini akan diselenggarakan di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, pada 1-4 Desember mendatang.
Dalam ajang ini, tim Ruhui Rahayu membawakan inovasi microteaching berbasis website interaktif untuk pembelajaran rotasi dan revolusi bumi di sekolah dasar.
Ide ini lahir dari latar belakang para anggota tim yang merupakan mahasiswa jurusan pendidikan, mereka ingin menghadirkan media pembelajaran yang efektif, mudah diakses, dan dipahami siswa sekolah dasar.
Tim beranggotakan Ni’matul Aufa, Maulana Rizqi, Ratri Nur Kusuma Dewi, dan Mardhiyyah, awalnya melakukan riset lapangan dan melihat kurangnya minat belajar dan rendahnya nilai hasil pembelajaran siswa SDN Sungai Miai 5.
Dari hasil riset tersebut, mereka termotivasi untuk dapat merancang media pembelajaran berupa website interaktif yang bisa membantu para siswa belajar.
“Jadi, kita awalnya riset ke SDN Sungai Miai 5 untuk mencari permasalahan, dan didapatkan ternyata siswa kelas 6 di sana itu nilainya banyak yang rendah untuk pembelajaran rotasi dan revolusi bumi,” kata Ratri.
Ditambahkan, hanya 12% dari murid di sana yang nilainya tuntas dalam pembelajaran awal, sehingga berupaya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini.
“Hingga muncul lah ide terkait inovasi website interaktif ini,” ucap Ratri.
Sementara itu, dosen pembimbing, Herti Prastitasari mengatakan, ide pembuatan website interaktif tentang Rotasi dan Revolusi Bumi berasal dari para mahasiswa tersebut.
“Ide itu orisinal dari mereka sendiri. Saya hanya berperan membantu mengarahkan, seperti mereka bingung untuk materinya harus bagaimana, dan saya memberi masukan dan arahan,” jelas Herti.
Website tersebut didesain dengan menarik oleh tim Ruhui Rahayu secara mandiri melalui aplikasi Canva dan Google Slide.
Pemilihan Google Slide didasarkan dari kemudahan akses dan penggunaannya dalam kelas siswa sekolah dasar. Inovasi digital ini dirancang secara komperehensif, tidak hanya mengintegrasikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), namun mereka juga menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGM), dan Mind Mapping.
Inovasi ini terbukti dapat mendukung tercapainya pembelajaran kritis dan mandiri bagi siswa sekolah dasar. Praktek uji coba website yang juga dilaksanakan di SDN Sungai Miai 5, menunjukkan dampak luar biasa, berupa peningkatan ketuntasan siswa yang awalnya hanya 12% menjadi 80%.
Website ini menghadirkan beberapa fitur utama, berupa Petunjuk Penggunaan Website, Tujuan Pembelajaran, Bahan Bacaan, dan Evaluasi Interaktif.
Menariknya, pada fitur Bahan Bacaan, kelompok Ruhui Rahayu menyajikan materi tertulis, video pembelajaran, dan lagu yang diciptakan sendiri, demi menghindari copyright.
Selain itu, fitur Evaluasi Interaktif juga menjadi salah satu daya tarik bagi siswa, karena mereka menyajikannya dalam bentuk game dengan bantuan dari platform Zep Quiz.
Inovasi ini juga sejalan dengan AstaCipta dan Suistainable Development Goals (SDG’s), yaitu SDG 4 dengan Pendidikan Berkualitas, menyediakan akses sumber belajar yang adaptif dan terbukti efektif. Lalu SDG 9, yaitu Inovasi Teknologi dan Digital melalui pemanfaatan website untuk memperkaya metode pengajaran.
Keberhasilan tim Ruhui Rahayu menjadi finalis LIDM 2025 menegaskan komitmen ULM dalam menghadirkan lingkungan akademik yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan solusi nyata bagi dunia pendidikan.
ULM akan terus memperkuat dukungan terhadap kreativitas mahasiswa, menyediakan pendampingan akademik yang berkualitas, serta memastikan setiap gagasan dapat berkembang menjadi karya yang memberi manfaat luas bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dasar.
Melalui dukungan berkelanjutan ini, ULM berharap semakin banyak inovasi lahir dari mahasiswa untuk mendukung kemajuan pembelajaran di era digital. (adv/lyn/KPO-4)
