Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Dorong Inovasi Pertanian, Poliban dan BRIN Bahas Pengembangan IoT untuk Pemantauan Sawit

×

Dorong Inovasi Pertanian, Poliban dan BRIN Bahas Pengembangan IoT untuk Pemantauan Sawit

Sebarkan artikel ini
IMG 20251121 WA0024 e1763731415852

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Politeknik Negeri Banjarmasin mengadakan FGD dan Workshop bertema pengembangan platform IoT untuk pemantauan tanaman kelapa sawit, menghadirkan sejumlah pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (20/11/2025) di Ruang Multimedia Lantai 2 Gedung Kantor Utama Poliban.

Mewakili Direktur Poliban, Joniriadi, Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, H M Syafwansyah Effendi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para narasumber yang telah berhadir, di antaranya Prof Dr Ir Muhammad Noor, Dr Ir Muhammad Alwi, dan Anna Hairani dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kalimantan Post

“Sawit ini merupakan komoditas yang strategis di Kalimantan Selatan. Tentunya ini membutuhkan pengelolaan berbasis data, dan hal tersebut sangat relevan dengan topik yang kita bahas hari ini untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi tanaman secara berkelanjutan, khususnya kelapa sawit,” ucapnya.

Ia menambahkan, kegiatan FGD dan workshop ini merupakan tindak lanjut dari pameran teknologi inovasi yang beberapa minggu lalu dilaksanakan Poliban. Salah satu alat inovasi yang diperkenalkan adalah SIPERKASA (Sistem Informasi Pemantauan dan Prediksi Kinerja Kelapa Sawit), yang dipaparkan lebih dalam kepada peserta FGD.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh beberapa mitra penelitan seperti PTPN IV, PT Astra Argo Lestari (AAL), PT Buana Karya Bhakti (BKB), dan Gapoktan Bangun Tani Bangun Makmur Kecamatan Wanaraya. Selain dari pihak industri, tim peneliti juga mengundang beberapa institusi pemerintahan seperti BRIDA Kalsel, BRMP Rawa Kalsel, DPKP Kalsel dan DISTAN-TPH Kabupate. Batola.

Hal ini dilakukan untuk berdiskusi, mendapatkan masukan serta tanggapan yang komprehensif dari berbagai pihak yang terkait tentang teknologi yang dihasilkan.

“Alat ini memiliki kinerja untuk memantau kondisi kelapa sawit, lingkungan, dan banyak aspek lainnya. Harapannya, alat ini bisa bermanfaat dan membantu di bidang pertanian. Semoga kehadiran mitra industri dalam FGD ini dapat memberikan masukan untuk mengembangkan riset ini agar semakin andal ke depannya,” tuturnya.

Baca Juga :  Dinilai Kebiri Demokrasi Kebebasan Pers

Sementara itu, Ketua Pelaksana FGD, Dr Kun Nursyaiful Priyo Pamungkas, menekankan terdapat dua tujuan utama dalam pelaksanaan FGD dan workshop ini. Pertama, mendapatkan masukan dari mitra industri, kelompok tani, serta dinas-dinas terkait. Kedua, sebagai bentuk diseminasi hasil riset.

“Jadi riset kami tidak hanya sebatas di perguruan tinggi saja, tetapi juga harus berdampak pada masyarakat. Ada dampak sosial dan ada dampak ekonomi dari hasil riset kami,” terangnya.

Ia berharap tim riset Poliban dapat menindaklanjuti dan melanjutkan penelitian tersebut pada tahun-tahun berikutnya.

“Semoga penelitian kami bisa menjadi lebih baik, akurasinya meningkat, lebih efisien, dan bisa membantu masyarakat, khususnya di sektor perkebunan dan pertanian. Sehingga ada peningkatan hasil dari sektor-sektor tersebut,” tandasnya. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan